Gelombang Tolak BBM Naik Merata di Daerah

Unjukrasa penolakan BBM di Bali. Pemerintah hendak memaksakan kenaikan harga BBM sementara 86 persen masyarakat menolak. Apakah perlu referendum untuk memastikan kenaikan BBM ? (Foto: Nyoman Budhiana/antara)
Demontrasi juga terjadi di Medan. Menurut survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), 86 persen masyarakat menolak rencana kenaikan harga BBM. Jadi, siapa yang memaksakan kehendak? (Foto: Irsan Mulyadi/antara).
Menko Polhukam dan Menko Perekonomian sibuk mengumpulkan rektor seluruh Indonesia untuk melobi bahwa kebijakan tersebut tidak perlu ditanggapi reaksioner. Para pembantu presiden ini sibuk melobi kesana-kemari untuk mendukung kenaikan harga BBM. (Foto: Agung Rajasa/antara)
Pengamanan aksi di Cirebon. Survei LSI juga menyebut, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan menurunkan popularitas pemerintah. (Foto: Dedhez Anggara/antara)
Aksi bakar ban di Makassar. Di Makassar, gelombang penolakan terjadi setiap hari. Namun pemerintah justru sibuk mengomentari demo anarkis yang dilakukan sebagian kecil pendemo daripada berbicara kenaikan BBM itu sendiri. (Foto: Yusran Uccang/antara)
Unjukrasa penolakan BBM di Bali. Pemerintah hendak memaksakan kenaikan harga BBM sementara 86 persen masyarakat menolak. Apakah perlu referendum untuk memastikan kenaikan BBM ? (Foto: Nyoman Budhiana/antara)
Demontrasi juga terjadi di Medan. Menurut survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), 86 persen masyarakat menolak rencana kenaikan harga BBM. Jadi, siapa yang memaksakan kehendak? (Foto: Irsan Mulyadi/antara).
Menko Polhukam dan Menko Perekonomian  sibuk mengumpulkan rektor seluruh Indonesia untuk melobi bahwa kebijakan tersebut tidak perlu ditanggapi reaksioner. Para pembantu presiden ini sibuk melobi kesana-kemari untuk mendukung kenaikan harga BBM. (Foto: Agung Rajasa/antara)
Pengamanan aksi di Cirebon. Survei LSI juga menyebut, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan menurunkan popularitas pemerintah. (Foto: Dedhez Anggara/antara)
Aksi bakar ban di Makassar. Di Makassar, gelombang penolakan terjadi setiap hari. Namun pemerintah justru sibuk mengomentari demo anarkis yang dilakukan sebagian kecil pendemo daripada berbicara kenaikan BBM itu sendiri. (Foto: Yusran Uccang/antara)