86,6 Persen Publik Tolak Kenaikan BBM

"86,6 persen publik tidak setuju. Publik menolak kenaikan. Dalam sejarah LSI sendiri angka ini sangat besar. Belum pernah ada angka besar terkait kebijakan seperti ini," kata peneliti LSI Adjie Al Faraby.
Pernyataan tersebut disampaikan Adjie dalam jumpa pers mengenai hasil survei LSI 'BBM, BLT, dan Efek Elektoral'
Adjie juga memaparkan, angka tersebut muncul berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya terhadap 440 responden di seluruh Indonesia, metode multi stage random sampling, dan margin error kurang lebih 4,8 persen. Survei itu sendiri dilakukan pada 5-8 Maret 2012.
Selama tiga kali LSI menggelar survei mengenai respons publik terhadap kenaikan BBM yaitu tahun 2005, 2008, dan yang teranyar adalah yang hari ini dirilis LSI. Hasil ini memperlihatkan angka penolakan publik terhadap rencana kebijakan pemerintah menaikkan BBM selalu di atas 75 persen. Berbeda dengan survei kali ini yang menunjukan 86,6 persen penolakan dari publik.
Kenaikan harga BBM adalah isu yang sensitif. BBM menyangkut hajat hidup orang banyak. Tidak hanya berimplikasi pada satu sektor saja tapi seluruh sektor kehidupan masyarakat. Hal tersebutlah yang mendasari LSI untuk melakukan penelitian.
86,6 persen publik tidak setuju. Publik menolak kenaikan. Dalam sejarah LSI sendiri angka ini sangat besar. Belum pernah ada angka besar terkait kebijakan seperti ini, kata peneliti LSI Adjie Al Faraby.
Pernyataan tersebut disampaikan Adjie dalam jumpa pers mengenai hasil survei LSI BBM, BLT, dan Efek Elektoral
Adjie juga memaparkan, angka tersebut muncul berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya terhadap 440 responden di seluruh Indonesia, metode multi stage random sampling, dan margin error kurang lebih 4,8 persen. Survei itu sendiri dilakukan pada 5-8 Maret 2012.
Selama tiga kali LSI menggelar survei mengenai respons publik terhadap kenaikan BBM yaitu tahun 2005, 2008, dan yang teranyar adalah yang hari ini dirilis LSI. Hasil ini memperlihatkan angka penolakan publik terhadap rencana kebijakan pemerintah menaikkan BBM selalu di atas 75 persen. Berbeda dengan survei kali ini yang menunjukan 86,6 persen penolakan dari publik.
Kenaikan harga BBM adalah isu yang sensitif. BBM menyangkut hajat hidup orang banyak. Tidak hanya berimplikasi pada satu sektor saja tapi seluruh sektor kehidupan masyarakat. Hal tersebutlah yang mendasari LSI untuk melakukan penelitian.