Para pendemo berasal dari Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) Sumut.
Mereka membawa serta jerigen kosong sebagai simbol sulitnya rakyat mendapatkan BBM.
Selain menolak kenaikan harga BBM massa juga mengecam pemerintah yang dinilai tidak berbuat banyak untuk mendukung kaum perempuan yang paling rentan terkena dampak berbagai masalah.
Demo yang berlangsung sekitar satu jam tersebut dan berakhir pukul 12.00 WIB itu, mendapat pengawalan beberapa polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Massa juga mendesak pemerintah untuk mengubah indikator kemiskinan yang ditetapkan Badan Pusat Statistik, sebab tidak mewakili kondisi riil kemiskinan di lapangan