Kyai Naga Wilaga merupakan salah satu gamelan milik Kraton Yogyakarta yang selalu dibunyikan setiap tahun sekali saat perayaan Sekaten memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tradisi membunyikan gamelan ini merupakan salah satu cara syiar Islam yang dilakukan para Walisanga sejak zaman kerajaan Islam Demak yang diteruskan oleh Kraton Kasunanan Surakarta dan Kraton Kasultanan Ngayogyakarto Hadiningrat.
Saat gamelan ditabuh, banyak warga yang mendengarkannya di sekitar Bangsal Pagongan di kompleks masjid besar Kauman.
Banyak pula warga yang ngalap berkah dan percaya permohonannya akan dikabulkan saat mendengarkan gamelan kraton dibunyikan.
Pedagang daun sirih dan kinang selalu ada dan dijual dalam perayaan sekaten. Masyarakat yang memakan daun sirih dan kinang saat gamelan dibunyikan akan awet muda.
Nasi uduk atau nasi gurih dan nasi kuning lengkap dengan lauk pauk ingkung ayam hanya ada dalam perayaan sekaten setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.