Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng perguruan tinggi untuk mendukung implementasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di tahun 2026. Ratusan surveyor dari sejumlah kampus yang dipimpin IPB University akan melakukan survei ke desa-desa pesisir Indonesia.
Ketua Koordinator Pelaksanaan KNMP, Trian Yunanda, menjelaskan tahap awal program ini membutuhkan pemetaan menyeluruh yang melibatkan berbagai perguruan tinggi.
"Ini model identifikasi tahap I yang akan didukung universitas. Teman-teman surveyor dari sejumlah universitas akan melakukan survei di calon-calon lokasi KNMP," ujar Trian dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025).
Acara pelepasan surveyor berlangsung di IPB University pada 8 Desember lalu. Ada 560 surveyor yang akan mengumpulkan data dari desa-desa pesisir di 97 kabupaten/kota di Indonesia. Pengumpulan data ini ditargetkan selesai akhir tahun 2025.
Trian menerangkan, pelibatan surveyor dari sejumlah perguruan tinggi untuk percepatan pelaksanaan pembangunan KNMP yang ditargetkan menyasar 1.000 lokasi di tahun 2026. Data hasil survei akan siap dipakai untuk mendukung penetapan lokasi serta model klaster bisnis KNMP yang akan diterapkan di tiap lokasi.
Implementasi pembangunan KNMP di tahun 2026 sendiri akan mengusung konsep sistem klaster, yang terdiri dari kawasan hub, sentra logistik, dan desa penyangga.
"Setelah proses penyiapan ini kita akan melakukan pembangunan selama 6 bulan, di samping itu kami juga menyiapkan fase pendampingan dan pemberdayaan. Jadi dengan KNMP, pemerintah tidak hanya menyiapkan sarana tapi masyarakat nelayannya kita siapkan. Hulu hilir kita siapkan," jelas Trian.
Melibatkan Banyak Kampus
Wakil Ketua Tim Pelaksana Survei Calon Lokasi KNMP, Achmad Solihin memastikan kesiapan para surveyor untuk melakukan survei lapangan. Seluruh tim telah mendapat coaching intensif sebelum terjun ke lapangan yang dilakukan bertahap mulai 10 Desember 2025.
Materi survei mencakup analisis sosial ekonomi seperti tingkat pendidikan masyarakat, pendapatan, pekerjaan, hingga budaya setempat. Selain itu, tim survei juga melakukan identifikasi karakteristik lokasi-lokasi pesisir.
"Pesertanya bukan hanya dari IPB, tapi melibatkan perguruan tinggi lainnya, termasuk kampus-kampus lokal. Kami juga memastikan netralitas dalam melakukan survei ini sehingga hasilnya menjadi landasan data yang kuat untuk pengambilan keputusan," tutur Achmad.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut implementasi program KNMP untuk mengubah wajah kampung nelayan menjadi modern dan berdaya saing. Pemerintah tidak hanya menyiapkan sarana prasarana produksi perikanan, tapi juga membangun kompetensi masyarakat, serta memperluas pasar perikanan yang dihasilkan para nelayan.
Tonton juga video "Kementerian KKP Terima Anugerah Ekonomi Kerakyatan 2025"
(prf/ega)