Amel dan Lia Antusias Coba Layanan Campus Immigration Point Undip di Semarang

Amel dan Lia Antusias Coba Layanan Campus Immigration Point Undip di Semarang

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 02 Des 2025 10:12 WIB
Direktorat Jenderal Imigrasi meresmikan Campus Immigration Point di Muladi Dome, Kompleks Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (Audrey/detikcom).
Foto: Direktorat Jenderal Imigrasi meresmikan Campus Immigration Point di Muladi Dome, Kompleks Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (Audrey/detikcom).
Jawa Tengah -

Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas), melalui Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjenim), meresmikan Campus Immigration Point di Muladi Dome, Kompleks Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Amel dan Lia, dua dari sejumlah pengunjung yang mendatangi Campus Immigration Point mengaku antusias.

"Mau buat paspor. Insyaallah, karena Januari mau umrah sekeluarga," kata Amel, mahasiswi Fakultas Teknik Jurusan Arstitek Undip kepada detikcom, Senin (2/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bersyukur dengan keberadaan Campus Immigration Point saat dirinya membutuhkan layanan keimigrasian. Tentu saja, kata Amel, karena berada di kompleks kampus.

"Memudahkan banget, dekat, di Undip. Jadi, bagi saya mahasiswa Undip juga kalau ke sini tuh dekat," ucap Amel.

ADVERTISEMENT

Perempuan 18 tahun ini berharap Direktorat Jenderal Imigrasi Kementeriam Imigrasi dan Permasyarakatan (Ditjenim KemenImipas) terus membuat terobosan dalam pelayanannya. "Harapan saya semakin inovatif pelayanannya ke masyarakat," sambung Amel.

Selain Amel, Lia yang merupakan penerjemah warga negara China mengaku tahu adanya Campus Immigration Lounge dari media sosial Instagram Kantor Imigrasi Semarang. Pada kesempatan ini dia datang bersama dua warga China yang hendak mengurus perpanjangan izin tinggal.

"Saya sudah empat tahun (bekerja) mendampingi warga China. Hari ini kami ada 2 WNA yang datang untuk perpanjang izin tinggal di wilayah Kota Semarang," ujar Lia.

Kerap ikut mengurus dokumen keimigrasian, Lia merasakan layanan Ditjenim semakin memudahkan seiring waktu. Empat tahun lalu, lanjutnya, mengurus dokumen keimigrasian masih offline.

"Sekarang ini sistem di imigrasi sendiri sangat mudah untuk diakses, baik online maupun offline. Semua petugasnya juga sangat komunikatif. Jadi, kami selaku pengguna atau masyarakat itu sangat terbantu dengan layanan-layanan inovasi terbaru dari imigrasi," ungkap Lia.

"Yang dari awalnya itu offline, harus semua dokumen disediakan. Sekarang, semua online bisa diakses di mana pun kapan pun. Itu sangat membantu sekali untuk pengurusan (dokumen)," tambah Lia.




(aud/whn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads