MenPAN-RB Dorong Ketahanan Siber Jadi Pilar Transformasi Digital Nasional

MenPAN-RB Dorong Ketahanan Siber Jadi Pilar Transformasi Digital Nasional

Inkana Putri - detikNews
Selasa, 02 Des 2025 08:26 WIB
MenPAN-RB Dorong Ketahanan Siber Jadi Pilar Transformasi Digital Nasional
Foto: KemenPAN-RB
Jakarta -

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini Widyantini menegaskan penguatan ketahanan siber bukan pilihan, melainkan keharusan untuk menjaga stabilitas nasional dan memastikan layanan publik digital tetap aman dan terpercaya.

Ia menilai digitalisasi berperan sebagai enabler utama, dengan data yang terintegrasi, SDM yang adaptif, dan sistem yang inklusif serta aman.

"Inilah arah baru birokrasi kita, yakni tata kelola yang kolaboratif, transparan, dan benar-benar menghadirkan manfaat nyata bagi rakyat Indonesia," ujar Rini dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disampaikannya saat memberikan ceramah umum dalam penganugerahan Adhibakti Sanapati 2025, di Depok, Senin (1/12/2025).

Rini menjelaskan untuk mewujudkan transformasi digital yang komprehensif dan aktual, diperlukan strategi tata kelola yang kuat, manajemen program yang disiplin, pengendalian pelaksanaan konsisten, serta reformasi struktural serentak di seluruh instansi.

ADVERTISEMENT

"Dan keamanan siber merupakan fondasi yang memastikan seluruh struktur tetap kokoh. Tanpa keamanan yang kuat, integrasi data tidak dapat berjalan aman, layanan publik tidak bisa diandalkan, dan reformasi struktural menjadi rapuh," ungkapnya.

Rini menegaskan upaya mewujudkan transformasi digital harus diarahkan pada kolaborasi lintas sektor, bukan lagi sistem yang terfragmentasi di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, dan ribuan pulau.

Oleh karena itu, lanjutnya, agenda transformasi digital nasional harus memastikan integrasi layanan, keseragaman standar, serta penguatan keamanan siber sebagai pilar utama.

"Hanya dengan itu kita dapat mewujudkan pemerintahan digital yang aman, efisien, dan benar-benar melayani seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.

Rini mengatakan untuk memperkuat ketahanan digital pemerintah, keamanan siber harus menjadi agenda strategis yang dibangun secara menyeluruh dan berlapis. Menurutnya ada langkah untuk memperkuat ketahanan digital pemerintah. Pertama, standarisasi keamanan nasional di seluruh layanan digital pemerintah.

Kedua, integrasi dashboard keamanan nasional dan Tim Tanggap Insiden Siber (CSIRT). Ketiga, penguatan talenta keamanan siber ASN, baik di pusat maupun di daerah, dan terakhir, pendampingan intensif melalui Ekosistem Keamanan Siber Nasional.

"Dengan empat langkah strategis ini, keamanan siber tidak lagi bersifat reaktif, tetapi menjadi sistem pertahanan yang proaktif, terstandarisasi, dan terintegrasi untuk melindungi ruang digital Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Nugroho Sulistyo Budi mengatakan sinergi, kolaborasi, kerja sama, persatuan, kerukunan, adalah rumus keberhasilan suatu bangsa dalam mewujudkan transformasi nasional.

Menurutnya, BSSN dan Kementerian PAN-RB terus berupaya untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam berbagai bidang. Hal ini termasuk dalam pelaksanaan program percepatan transformasi digital yang aman untuk mendukung Asta Cita dan Program Prioritas Presiden menuju Indonesia Emas 2045.

"Kami sangat mengapresiasi Kementerian PAN-RB yang telah memberikan arahan dan dukungan sehingga terbuka ruang kolaborasi yang kuat antar kedua institusi, yang diwujudkan dengan menempatkan keamanan siber dan sandi sebagai enabler dan trust builder, mengintegrasikan keamanan siber dan sandi dalam kebijakan dan peta jalan penyelenggaraan transformasi digital untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kepada masyarakat," tutupnya.




(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads