KLH Bakal Tinjau Ulang Izin 8 Perusahaan di Aceh-Sumut-Sumbar

Detik Pagi

KLH Bakal Tinjau Ulang Izin 8 Perusahaan di Aceh-Sumut-Sumbar

Trypama Randra - detikNews
Selasa, 02 Des 2025 07:58 WIB
Detik Pagi | KLH Bakal Tinjau Ulang Izin 8 Perusahaan di Aceh-Sumut-Sumbar
Foto: Maulana Irsyad
Jakarta -

Buntut banjir besar yang melanda provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bakal meninjau dokumen izin perusahaan.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan meninjau kembali dokumen persetujuan lingkungan perusahaan-perusahaan di wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat termasuk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru.

Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan sudah meminta jajaran terkait melakukan kajian ulang persetujuan lingkungan.

"Kemudian kita juga akan me-review semua persetujuan di situ. Jadi, kita akan menggunakan kondisi siklon tropis ini sebagai baseline dari curah hujan. Artinya, semua kajian lingkungan harus di atas itu kemampuannya," kata Hanif dikutip Antara, Senin (1/12/2025).

8 Perusahaan Bakal Dipanggil

KLH/BPLH akan memanggil delapan perusahaan yang beraktivitas di DAS Batang Toru untuk memberikan penjelasan lebih lanjut terkait aktivitas mereka di wilayah itu. Hal itu dilakukan untuk menelusuri gelondongan kayu yang terseret banjir di wilayah Sumatera.

Dengan data verifikasi awal dan jika sudah mendapatkan data-data yang diperlukan maka pihaknya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah banjir dan longsor terulang.

"Apakah penghentian kegiatan dan seterusnya. Karena ini memang sudah terjadi bencana. Ini kan memang harus ada yang tanggung jawab ya terkait dengan bencana ini," jelasnya.

Dia mengakui bahwa masih ada ketidakmampuan untuk mendeteksi potensi bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim. Termasuk dalam kasus bencana di Sumatera yang dipengaruhi Siklon Tropis Senyar, sebuah fenomena langka di mana siklon terbentuk di dekat khatulistiwa.

Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi dia harapkan dapat menjadi pembelajaran agar tidak terulang kembali, termasuk dengan memastikan kesiapan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Data Terbaru BNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera Capai 604 Orang

Sebagai informasi, BNPB secara berkala memperbarui data korban meninggal akibat bencana banjir dan longsor di Sumatera. Per petang ini, jumlah korban meninggal menjadi 604 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data tersebut diperbarui di-update melalui situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), Senin (1/12/2025). Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan jumlah korban yang ditampilkan merupakan data terbaru.

"Data yang tampil data ter-update," ujar Abdul Muhari kepada wartawan.

Berikut ini data korban bencana Sumatera per pukul 18.24 WIB, Senin (1/12/2025):

Korban Jiwa: 604 Orang
Korban Hilang: 464 orang
Korban luka: 2.600 orang
Warga terdampak: 1,5 juta orang
Jumlah pengungsi: 570 ribu orang.

Adapun rincian korban jiwa di Aceh sebanyak 156 orang, korban hilang 181 dan korban luka 1.800 orang. Kemudian, korban meninggal di Sumbar sebanyak 165 orang, korban hilang 114 jiwa, dan 112 orang terluka. Sementara di Sumut, jumlah korban meninggal 283 orang, 169 orang hilang, dan 613 terluka.

Data BNPB juga menyampaikan sebanyak 3.500 rumah rusak beras, 4.100 rumah rusak sedang, 20.500 rumah rusak ringan. Kemudian, 271 jembatan rusak hingga 282 fasilitas pendidikan rusak.

Saksikan pembahasan selengkapnya hanya di program detikPagi edisi Selasa (02/12/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads