Kepala BNN Ungkap Kendala Berantas Narkoba: 'Pelabuhan Tikus' Jadi Surga Bandar

Kepala BNN Ungkap Kendala Berantas Narkoba: 'Pelabuhan Tikus' Jadi Surga Bandar

Rumondang Naibaho - detikNews
Rabu, 12 Nov 2025 14:28 WIB
Kepada Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Suyudi Ario Seto
Kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Suyudi Ario Seto (Rumondang Naibaho/detikcom)
Jakarta -

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Suyudi Ario Seto menyebut letak geografis Indonesia menjadi target strategis peredaran jaringan narkotika internasional. Dia menyebut banyaknya 'pelabuhan tikus' kerap menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri ke Indonesia.

Hal itu disampaikan Suyudi dalam seminar yang diselenggarakan oleh Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI). Seminar itu mengangkat tema 'Aktualisasi Peran Kelompok Masyarakat Sipil Untuk Tindakan Pencegahan Kejahatan di Indonesia'.

"Indonesia dengan jumlah penduduk yang sangat besar dan letak geografis yang sangat strategis selalu menjadi target peredaran jaringan narkotika internasional," kata Suyudi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (12/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lagi, kata Suyudi, Indonesia berada tak jauh dari 'Golden Triangle' jaringan narkoba terbesar se-Asia Tenggara yang berpusat di Segitiga Emas tempat perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos. Wilayah itu menjadi salah satu koridor perdagangan narkoba terbesar di dunia.

ADVERTISEMENT

"Kerap kali narkotika itu masuk dari negara-negara tersebut lewat Laut Andaman masuk ke Selat Malaka, terjadilah ship to ship di situ," ungkap Suyudi.

Eks Kapolda Banten itu mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan menghadapi tantangan besar dalam memerangi perdagangan dan penyelundupan narkoba.

Kondisi geografis ini membuat banyaknya 'jalan tikus' atau pelabuhan tidak resmi di pulau-pulau terpencil menyulitkan pengawasan yang efektif oleh aparat penegak hukum.

"Kita tahu juga potensi wilayah kita yang sangat ringkih, sangat rapuh karena banyaknya pelabuhan-pelabuhan tikus dari ujung Aceh sampai ke Bandar Lampung, dari wilayah Banten sampai ke Banyuwangi sana dan sampai ke Indonesia Timur sana. Banyaknya pelabuhan tikus yang tentunya ini menjadi surga bagi para bandar-bandar narkotika yang jahat," ucapnya.

Karena itu, menurutnya, pemberantasan narkoba tidak bisa hanya dengan pencegahan, tetapi juga perlu dilakukan perang terhadap penyalahgunaan barang haram itu. Sebab, lanjut Suyudi, bandar narkoba juga kini bergerak semakin lihai.

"Tadi saya sampaikan sudah menggunakan chemical narco, masuk dari berbagai pintu-pintu wilayah kita yang begitu luas dan banyak sekali pelabuhan-pelabuhan tikus dan sangat terorganisir," jelasnya.

Di sisi lain, Suyudi juga menyoroti cepatnya paparan penyalahgunaan narkoba di Tanah Air. Dahulu, ucapnya, Indonesia hanya sebagai tempat transit namun kini lebih dari itu.

"Kalau dulu kan tempat transit, kalau ini sudah jadi tempat produksi, luar biasa," ucap dia.

"Pemberantasan narkotika merupakan agenda nasional yang sangat krusial, karena peredaran gelap narkotika telah menjadi ancaman kesehatan namun juga ancaman sosial, ekonomi dan keamanan, dan juga kedaulatan bangsa," pungkas Suyudi.

Lihat Video 'BNN Ungkap Sulitnya Lacak Transaksi Narkoba Lewat Bitcoin-Kripto':

(ond/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads