Prabowo-PM Albanese Umumkan Perjanjian Keamanan Baru, Diteken Awal 2026

Prabowo-PM Albanese Umumkan Perjanjian Keamanan Baru, Diteken Awal 2026

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 12 Nov 2025 12:15 WIB
Presiden Prabowo dan PM Australia Anthony Albanese konferensi pers di Kapal HMAS Canberra, Sidney, Australia, Rabu (12/11/2025).
Presiden Prabowo dan PM Australia Anthony Albanese konferensi pers di kapal HMAS Canberra, Sydney, Australia, Rabu (12/11/2025). (Foto: Tangkapan layar YouTube Setpres)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengumumkan kesepakatan perjanjian baru terkait keamanan kedua negara. Perjanjian itu akan disepakati awal tahun depan di Indonesia.

"Hari ini saya berdiri di samping sahabat saya, Presiden Indonesia Bapak Prabowo Subianto, untuk menyampaikan pengumuman yang bersejarah. Pemerintah Australia dan Indonesia baru saja menyelesaikan negosiasi substansial mengenai perjanjian bilateral baru tentang keamanan bersama kita," kata Albanese saat konferensi pers seusai pertemuan bilateral di kapal HMAS Canberra, Sidney, Australia, Rabu (12/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PM Albanese mengatakan perjanjian ini sebagian besar didasarkan pada perjanjian keamanan penting yang ditandatangani oleh pemerintahan Soeharto 30 tahun yang lalu. Perjanjian ini akan dibangun berdasarkan Perjanjian Lombok 2006, yang antara lain menegaskan kembali integritas dan kedaulatan wilayah Indonesia.

"Perjanjian ini juga dibangun berdasarkan perjanjian kerja sama pertahanan yang kita tanda tangani bersama tahun lalu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Perjanjian ini merupakan pengakuan dari kedua negara kita bahwa cara terbaik untuk mengamankan perdamaian dan stabilitas tersebut adalah dengan bertindak bersama. Perjanjian ini menandai era baru dalam hubungan Australia-Indonesia," lanjutnya.

Nantinya, akan ada konsultasi di tingkat pemimpin dan menteri secara berkala mengenai masalah keamanan. Konsultasi dilakukan untuk mengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan keamanan yang saling menguntungkan ataupun jika keamanan salah satu atau kedua negara terancam.

"Perjanjian ini merupakan perpanjangan penting dari kerja sama keamanan dan pertahanan kita yang telah ada. Ini menunjukkan bahwa hubungan kita tetap sekuat sebelumnya. Dan itu merupakan hal yang luar biasa bagi kawasan kita dan bagi rakyat Australia maupun Indonesia," ujar Albanese.

PM Albanese akan berkunjung kembali ke Indonesia pada Januari 2026 untuk meneken perjanjian tersebut.

"Saya berharap dapat berkunjung ke Indonesia pada bulan Januari tahun depan atas undangan Presiden untuk secara resmi menandatangani perjanjian baru setelah melalui proses domestik kita," ujarnya.

Simak juga Video 'Prabowo Bertemu PM Albanese, Bahas Kerja Sama Pertahanan-Ekonomi':

(eva/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads