Jakarta - Penumpang Garuda GA 200, Hendro Sangkoyo (50), termasuk beruntung. Dia hanya mengalami luka memar di kepala dan masih sempat mengisi seminar di UGM. Namun begitu melihat tayangannya di TV, pucat pasilah dia!Kini Hendro dirawat di RS MMC Jakarta karena mengeluh pusing-pusing. Pukul 12.30 WIB, Kamis (8/3/2007) dia baru saja dijenguk Executive Vice President Garuda Arya R Suryono dan rombongan, serta sahabatnya di Wanadri, Wakil Dirut PT Tempo Bambang Harymurti.Meski selang infus masih menancap di tangannya, Hendro yang ahli planologi dari Cornell University, AS itu tampak sudah membaik. Dia masuk ke RS MMC Rabu 7 Maret 2007 pukul 19.20 WIB. Hendro mengaku masih pusing.Hendro kemudian menuturkan kejadian yang dialaminya saat menumpang pesawat GA-200. Dalam penerbangan itu, dia duduk di kursi 11D."Saya datang ke Yogya untuk mengisi seminar di UGM. Yang saya ingat, saya baru saja keluar dari kamar kecil, semua orang sudah pakai
safety belt," tutur Hendro.Hendro pun ikut mengunci
safety belt di pinggangnya. Tidak lama kemudian, dia merasakan pesawat oleng ke kiri."Semua orang teriak. Itu kecepatannya tidak terkira. Saya sudah mikir, waduh nggak nyampe ini, nggak nyampe," ujar Hendro yang ikut panik.Begitu pesawat berhenti, Hendro lalu keluar dari
emergency exit yang berada di tengah badan pesawat."Kondisi saya sadar, tapi pusing sekali, kan kebentur di mana-mana, sudah nggak karuan," katanya.Hendro kemudian melenggang keluar bandara. Dia membersihkan luka-luka yang dialaminya di dalam taksi."Untungnya sopir punya kotak P3K. Saya masih ngisi seminar sesuai jadwal, ya biasa saja, masih bisa tertawa. Tapi pas melihat TV, baru pucat sendiri," tuturnya sambil tersenyum simpul.Sore harinya, dia kembali ke Jakarta. Karena masih pusing, Hendro kemudian berobat ke MMC.Saat ini pria yang tinggal di Jalan Panglima Polim, Jakarta itu ditunggui istrinya, Yeti Rosila Hudi.
(umi/sss)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini