Dua anak-anak berinisial MFR (4) dan FRF (7) ditemukan tewas di kubangan proyek Tol Limo Depok, Jawa Barat (Jabar). Sebelum ditemukan tewas, kedua bocah pamit ke orang tua (ortu) untuk membeli petasan.
"Anak itu coba cari petasan sekitar abis asar tapi setelah abis asar nggak balik lagi. Sampai magrib nggak ada kabar lagi nih, baru orang tuanya ngeh (sadar) anak belom pulang," kata salah seorang warga berinisial MDF (40) kepada detikcom, di Limo, Depok, Senin (2/1/2023).
Kabar hilangnya MFR dan FRF lalu disebarkan ke grup WhatsApp (WA) warga setempat. Warga pun mencari kedua bocah tersebut hingga larut malam, tapi tak kunjung ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Esoknya, seorang warga berinisial NS (50) melihat benda yang mengambang di kubangan proyek tol. Saat ditelusuri, rupanya MFR ditemukan tak bernyawa di kawasan proyek Tol Limo.
"Besoknya ngeliat seperti ada yang mengambang, nggak tahu itu mayat apa bukan, karena yang keliatan itu kayak plastik. (Sewaktu) diangkat, nggak tahu ternyata udah jadi mayat," tutur NS juga saat ditemui di Limo.
Sebelumnya, petugas Humas Polsek Cinere juga mengatakan awalnya kedua korban izin ke orang tua untuk beli petasan pada Sabtu (31/12/2022) sore. Namun, hingga hari gelap, korban masih belum pulang.
"Pada 31 Desember 17.30 WIB, korban izin ke ortu untuk beli kembang api. Tapi sampai malam tidak pulang. Ortu bersama warga mencari, tapi tidak ditemukan," kata petugas Humas Polsek Cinere.
Lihat juga video 'Hilang 4 Hari, Ibu yang Hanyut Terjang Banjir di Pinrang Ditemukan Tewas':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Keesokan harinya, orang tua bersama warga kembali mencari korban. Mereka menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa di kubangan lokasi proyek tol.
"Besok paginya, ortunya kembali mencari di sekitar proyek Cijago. Setelah dicek, ditemukan ada yang mengambang, ternyata jasad korban. Setelah itu dievakuasi ke rumah," ucapnya.
Rumah korban diketahui berlokasi tak jauh dari lokasi proyek pembangunan tol. Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Polisi sudah sempat mengamankan tempat kejadian perkara (TKP), memeriksa saksi-saksi, dan unit Inafis juga mengidentifikasi lokasi kecelakaan. Namun pihak keluarga menolak jasad korban untuk dilakukan visum et repertum karena menganggap peristiwa ini sebagai musibah.