Jakarta - Widex, penemu alat bantu dengar
fully-digital menyumbangkan 44 buah alat bantu dengar senilai lebih dari Rp 600 juta untuk para tuna rungu. Para penerima sebagian besar adalah anak-anak.Kegiatan ini merupakan program donasi tahunan Widex dan Hearing Aid Melawai yang pertama kali diselenggarakan berkaitan dengan peringatan Hari Anak Sedunia yang jatuh pada tanggal 23 Juli. "Kehilangan pendengaran dapat membuat penderita merasa terasing dan kesepian jika dibiarkan tanpa rehabilitasi. Bagi anak-anak, ini akan menghambat perkembangan kemampuan berbahasa, berbicara, akademis dan kepribadian," ujar Managing Director Hearing Aid Melawai Priscilla Ratna K.Bahana, dalam acara penyerahan bantuan di Cafe Tamani, Melawai, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2006).Sementara itu Area Manager Widex Mads Prebensen menyatakan teknologi digital alat bantu yang ada sekarang merupakan hasil pengembangan selam 10 tahun terakhir. "Ini seperti komputer mini dalam telinga Anda. Alat tersebut dapat menganalisa dan memproses semua suara yang masuk untuk secara sempurna menyesuaikan dengan kondisi tertentu pendengaran dari individu yang memakainya," jelasnya.Prebensen berharap, bantuan ini dapat membantu anak-anak Indonesia tumbuh menjadi anggota masyarakat yang berguna. Anak-anak yang kehilangan pendengaran tanpa habilitasi/rehabilitasi cenderung menunjukkan keterbelakangan di sekolah, karena anak-anak tersebut sulit mengikuti pelajaran seperti lainnya. "Dengan alat bantu dengar yang tepat, disertai pendidikan yang tepat dan sedini mungkin, anak-anak yang menderita tuna rungu akan mendapatkan kesempatan yang sama seperti anak-anak dengan pendengaran normal," tandas Prebensen.
(bal/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini