Cerita Melia Lustojoputro, Bentuk Aplikasi Musik Ramah Anak

Cerita Melia Lustojoputro, Bentuk Aplikasi Musik Ramah Anak

Nada Celesta - detikNews
Minggu, 23 Okt 2022 06:57 WIB
Jakarta -

Jarang orang menyangka, lagu anak berjudul "Balonku" sudah berumur 50 tahun sejak kali pertama dinyanyikan. Semenjak itu, salah satu lagu karya A.T Mahmud ini pun masih menjadi musik yang wajib dinyanyikan orang dewasa kepada para balita. Tidak hanya itu, sederet lagu anak populer saat ini, bisa jadi merupakan tembang yang sudah lama diciptakan. Sebut saja "Pelangi" yang diciptakan juga oleh A.T Mahmud pada 1973, "Kasih Ibu" karya S.M. Mochtar, "Naik Kereta Api" karangan Ibu Soed, hingga "Bintang Kecil" gubahan Daljono.

Namun, belakangan jarang ada tokoh-tokoh yang terpanggil untuk menjadi pencipta lagu khusus untuk anak-anak. Akibatnya, saat ini langka terdengar lagu-lagu baru yang 'ramah' anak.

Kekhawatiran tentang kelangkaan lagu anak Indonesia ini menjadi latar belakang dirilisnya aplikasi bernama Bintang Kecil. Mewadahi setidaknya 700 lagu anak dari masa ke masa, aplikasi ini juga memberikan fasilitas belajar daring bagi target konsumennya.

Melia Lustojoputro adalah sosok di balik munculnya aplikasi ini. Ia bukanlah seorang musisi, melainkan fotografer sekaligus penata busana. Namun, 25 tahun menjalani profesinya saat ini tidak menghapus minatnya pada penulisan lagu dan komposisi musik sejak berumur 13 tahun. Saat itu, ia selalu mencoba menggubah musik berdasarkan pengalamannya langsung maupun cerita dari orang-orang terdekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap kali ada kesempatan, setiap kali ada pergolakan dalam jiwa atau teman-teman curhat, atau keadaan di sekitar, saya bikin, selalu bikin lagu. Tapi karena keadaan orang tua nggak mengizinkan, jadi saya nggak melanjutkan," terang Melia di program Sosok detikcom (23/10/22).

Minat Melia untuk mencipta lagu anak-anak muncul kembali setelah anak pertamanya lahir. Tujuan Melia sederhana, ia ingin anaknya mendengar langsung pengalaman Melia yang dituturkan melalui lagu.

ADVERTISEMENT

Melia pun terus menekuni hobinya mencipta lagu. Bahkan, ia juga mulai mengikutsertakan lagu-lagu anak ciptaannya di sebuah ajang kompetisi yang dihadiri Presiden Joko Widodo.

"Kemana lagu-lagu anak jaman sekarang? Kok nggak ada? Gitu. Kok langka? Terus, sementara di lain pihak itu ada ratusan atau ribuan teman-teman pencipta lagu yang memang kesulitan untuk mempublikasikan lagu anak-anak terutama Indonesia," ungkap Melia menirukan kata-kata Presiden.

Ungkapan Jokowi dirasakan mendalam oleh Melia. Ia pun menyadari bahwa anaknya yang sudah berusia 6 tahun tidak banyak mengenal lagu-lagu anak. Ironisnya, lagu-lagu penyanyi dewasa luar negeri lah yang terucap dari mulut anaknya.

"Nggak ada yang tahu. Dan teman-temannya rata-rata juga nggak tahu. Dia itu nyanyinya lagu Blackpink atau lagunya Katy Perry. Sementara liriknya itu kan nggak sesuai sama usia mereka," kata Melia.

"Mom, why do we have to kill the man?", halaman selanjutnya.

Puncak kegelisahan Melia terjadi saat anaknya bertanya, "Mom, why do we have to kill the man?" saat lagu Queen berjudul 'Bohemian Rhapsody' mengalun.

Dari situ, ide untuk membuat aplikasi bernama 'Bintang Kecil' pun tercetus. Dua tahun sejak Bintang Kecil hadir, banyak tantangan yang dihadapi Melia. Bukan mengecilkan, kerikil tajam yang dilalui Melia justru mengembangkan Bintang Kecil menjadi ekosistem yang lebih besar.

Ia pun mengakui, selain omongan miring, tidak sedikit orang tua yang tergabung dalam ekosistem Bintang Kecil merasakan perubahan baik dari anak-anak mereka.

"Jadi lebih penyayang, lebih peduli sama teman-temannya, sama orang tuanya. Jadi hal itu yang suka membuat saya untuk mantap jalan di sini, bahwa Bintang Kecil dibutuhkan. Kenapa saya harus ragu? Sementara orang-orang percaya sama value yang saya usung selama ini," tutur Melia.

Saat ini, Melia bercita-cita menjadikan Bintang Kecil sebagai wadah multi-education terdepan di Indonesia. Melia juga berharap agar gaung lagu anak-anak Indonesia semakin terdengar di mana-mana, sehingga anak-anak bisa mengakses lagu yang memang cocok untuk usia mereka.

Namun, Melia sadar bahwa hal ini tak bisa ia lakukan sendiri. Ia juga berharap agar lebih banyak lagi wadah atau gerakan seperti Bintang Kecil ke depannya.

"Kondisi ini nyata. Bahwa anak-anak Indonesia saat ini butuh, bukan Bintang Kecil, butuh sesuatu yang seperti ini. Bukan cuma Bintang Kecil aja gitu. Saya harapkan akan ada lebih banyak orang yang peduli selain kita. Di mana kita bisa bersinergi, berkolaborasi, karena cuma dengan berkolaborasi, bergandengan tangan, kita bisa membuat sebuah pengaruh yang besar di Indonesia," tutup Melia.

(nad/vys)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads