Alasan Komnas HAM Belum Cek Rumah Irjen Sambo Terkait Kasus Brigadir J

Alasan Komnas HAM Belum Cek Rumah Irjen Sambo Terkait Kasus Brigadir J

Rakha Arlyanto Darmawan - detikNews
Senin, 25 Jul 2022 18:49 WIB
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam memberikan keterangan pers usai menerima keterangan dari tim Dokkes Polri terkait kasus baku tembak menewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Jumpa pers berlangsung di kantor Komnas HAM, Senin (25/7/2022).
Komnas HAM menjelaskan hasil penyelidikan terkait kasus Brigadir J. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Komnas HAM hingga kini belum mengecek rumah Irjen Ferdy Sambo yang menjadi TKP tewasnya Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dalam baku tembak dengan Bharada E. Lalu, apa alasan Komnas HAM belum mendatangi rumah Ferdy Sambo untuk mengecek langsung lokasi kejadian?

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjelaskan Komnas HAM tidak ingin mengikuti langkah pihak-pihak lain dalam mengusut insiden tersebut. Komnas HAM memiliki cara sendiri untuk menginvestigasi kematian Brigadir J ini.

"Sampai hari ini kita belum ke TKP. Pernah enggak Komnas HAM mengikuti skenario polisi atau skenario orang lain? Kami mengikuti dari logika paling sederhana yaitu bahasa luka," kata Anam kepada wartawan, Senin (25/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, menurut Anam, luka di tubuh Brigadir J bisa menunjukkan kronologi kejadian tersebut. Oleh sebab itu, Anam menyebut Komnas HAM sejak awal memilih menyelidiki secara independen di luar Tim Khusus Polri.

"Bahasa luka yang akan dijadikan kita terkait kapan waktu peristiwanya, kayak apa peristiwanya. Kan tubuh korban berdialog dengan manusia. Jadi waktu pertama kali pembentukan timsus kami sudah nyatakan kami independen dan sebagainya. Kita punya logika sendiri, kita punya jalan sendiri," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, Anam belum dapat menerangkan secara detail terkait temuan kronologi insiden tersebut. Dia hanya menyebutkan Komnas HAM mendapati tentang skema waktu kematian Brigadir J.

"Salah satu yang terkonfirmasi dari pertemuan dokter forensik dengan kami adalah temuan yang kami temukan. Yang kita bilang kami menemukan sesuatu yang signifikan itu terkonfirmasi," jelas Anam.

Anam menjelaskan pertemuan Komnas HAM dengan tim dokter forensik membuat peristiwa kematian Brigadir J terang benderang.

"Terkonfirmasi apa maksudnya? Peristiwanya jadi lebih terang benderang khususnya soal skema waktu. Tentu skema waktu kematian dan tentu saja soal pertumbuhan maksudnya soal kondisi fisik dalam jenazah itu clear terkonfirmasi," sambungnya.

Baca di halaman selanjutnya: Komnas HAM akan panggil Labfor Polri.

Simak Video: Komnas HAM Klaim Temuannya Bikin Kasus Brigadir J Terang Benderang

[Gambas:Video 20detik]





Komnas HAM Panggil Labfor Polri

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan pihaknya bakal memanggil Laboratorium Forensik (Labfor) Polri terkait penggunaan senjata oleh Bharada E dan Brigadir J. Labfor Polri direncanakan dipanggil pekan ini.

"(Terkait) senjata, karakter senjata, bubuk, dan sebagainya, kami akan panggil Labfor. Kapan terjadi? Dalam minggu ini, kami akan sibuk di Komnas HAM," kata Choirul Anam kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022).

Anam menyebut pihaknya juga akan meminta keterangan dari Labfor perihal proyektil senjata tersebut. Selain itu, Komnas HAM akan memanggil Cyber Polri dalam rangka mengecek temuan CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo.

"Nanti Labfor untuk mengecek penggunaan senjata, karakter senjata adakah proyektil bagaimana jejak proyektil nanti kami panggil Labfor untuk balistik. Bagaimana soal CCTV, setelah ini kami akan ke sana. Kami akan memanggil Cyber kalau soal CCTV," jelas Anam.

Halaman 2 dari 2
(rak/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads