Ucapan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Kaharuddin, sempat viral karena dia menyebut masyarakat dapat memperoleh kebebasan dan kesejahteraan di era Orde Baru. Dia kini mengoreksi pernyataan tersebut, terutama soal kebebasan.
"Koreksi dari Ketua BEM SI: Orde Baru kita dapat kesejahteraan, tapi tanpa kebebasan dan keadilan," kata Kaharuddin via akun Twitter-nya, @DinKaharud, diakses detikcom, Senin (18/4/2022).
"Panjang nafas perjuangan," ujar Kaharuddin dalam cuitan itu, ditambah emoji bunga matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa Fakultas MIPA dari UNRI ini mencuitkan koreksi tersebut pada 17 April. Pernyataan yang dia koreksi sendiri menjadi viral usai BEM SI tampil sebagai inisiator demonstrasi di depan gedung DPR, 11 April lalu.
Dia lantas membahas kondisi di Orde Lama atau era Presiden Sukarno. Menurutnya, rakyat Indonesia relatif mendapatkan kebebasan di era Orde Lama tapi kurang mendapatkan kesejahteraan. Di masa reformasi, seharusnya kondisinya bisa lebih baik dari Orde Lama maupun Orde Baru era Presiden Soeharto.
"Orde Lama kita relatif mendapatkan kebebasan tetapi kurang mendapatkan kesejahteraan. Reformasi harusnya menjadi sintesis dari Orde Lama dan Orde Baru, yaitu mendapatkan kesejahteraan dan kebebasan, karena itulah cita-cita dan semangat dari reformasi," cuitnya.
Lihat juga video 'Pernyataan BEM SI Terkait Kerusuhan Demo 11 April: Bukan Kami':
Selanjutnya, pernyataan yang dikoreksi Kahar:
Pernyataan yang dia koreksi
Dalam video viral yang mencuplik dari siaran gelar wicara, Kahar mulanya membandingkan kebebasan dan kesejahteraan masa Orde Lama dan Orde Baru. Kemudian, Kahar menyebut masa Orde Baru seolah lebih baik ketimbang masa Reformasi.
"Hari ini kesejahteraan contoh misalnya di Orde Lama kita peroleh yang namanya kebebasan, tapi kesejahteraan tidak," ucap Kahar dalam video yang dilihat detikcom, Minggu (17/4/2022).
"Orde Baru kita peroleh kebebasan, kesejahteraan kita punya. Hari ini yang ingin kita tanyakan adalah apakah kita punya kesejahteraan, apakah kita peroleh kebebasan?" lanjut Kahar.