.webp)
Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut), mencabut aduan soal akun media sosial mengunggah meme hinaan kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
"Keduanya telah menyampaikan permohonan maafnya mengakui kesalahan dan kami akan mencabut laporannya hari ini," kata Salman Al Hariz Saragih, Ketua GP Ansor Tanjungbalai, saat dimintai konfirmasi wartawan Rabu (2/3/2022).
Dia mengatakan permohonan maaf itu disampaikan secara tertulis dengan pembubuhan meterai di atasnya dan dibacakan langsung oleh dua pemilik akun atas nama TS dan MY pada Selasa (1/3) kemarin di kantor Kemenag disaksikan oleh Kepala Kantor Kemenag dan Ketua Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Tanjungbalai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapan kami, GP Ansor berharap masyarakat lebih dewasa dan menyaring berita dengan baik, tidak mudah termakan provokasi di media sosial, serta kami meminta masyarakat dapat mengendalikan media sosialnya dengan baik tanpa cuitan penghinaan dan ujaran kebencian," kata Salman.
Dalam isi surat permohonan maaf tersebut, ada tiga poin yang disampaikan TS dan MY, yakni menyesali perbuatannya, memohon maaf kepada Kemenag dan Menteri Agama RI, serta berjanji akan mensosialisasikan Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor 05 Tahun 2022.
Sebelumnya, GP Ansor Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara (Sumut), mengadukan dua akun media sosial (medsos) terkait dugaan penghinaan berupa ujaran kebencian. Kedua pemilik akun medsos itu diadukan lantaran mengunggah meme hinaan kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Aduan tersebut telah diserahkan ke Polres Tanjungbalai dalam bentuk pengaduan masyarakat (dumas) perihal penghinaan kepada Menteri Agama sebagaimana dilihat detikcom, Jumat (25/2/2022) malam. Aduan tersebut disampaikan oleh Salman Al Hariz Saragih, yang juga merupakan Ketua GP Ansor Tanjungbalai.
"Ada dua akun medsos yang kami adukan dalam bentuk dumas hari ini ke Polres Tanjungbalai dan sudah diterima tadi," kata Salman kepada wartawan.
Dalam unggahannya, akun TS memposting meme seekor anjing dengan area wajah mirip Yaqut Cholil Qoumas disertai narasi pada gambar.
Simak juga 'Ketua Komisi VIII Minta Menag Evaluasi Aturan Toa Masjid':
