Sejumlah PCNU Ini Dorong Pilih Ketum PBNU dengan Musyawarah

Sejumlah PCNU Ini Dorong Pilih Ketum PBNU dengan Musyawarah

Yudistira Imandiar - detikNews
Rabu, 22 Des 2021 19:29 WIB
Suasana di lokasi Muktamar NU di Lampung Tengah (Rakha-detikcom)
Foto: Suasana di lokasi Muktamar NU di Lampung Tengah (Rakha-detikcom)
Jakarta -

Perwakilan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Indonesia mendorong penggunaan metode musyawarah mufakat dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung. Metode musyawarah mufakat ini merupakan tradisi dari NU yang dirasa mulai hilang tergantikan metode pemungutan suara (voting).

"Kami menilai musyawarah mufakat yang harusnya menjadi model utama pengambilan keputusan mulai tergerus dan hilang digantikan model pemungutan suara (voting) harusnya hanya menjadi model alternatif atau opsi terakhir saat terjadi kebuntuan (deadlock)," ungkap Ketua PCNU Barru, Sulawesi Selatan KH Dr Irham Djalil dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (22/12/2021).

Irham menjelaskan forum muktamar maupun forum pengambilan keputusan lain seperti konferensi wilayah maupun cabang merupakan tempat pertemuan ide, gagasan, aspirasi, maupun kepentingan lain. Ia menilai wajar jika dalam proses tersebut ada perbedaan di antara para pemangku kepentingan NU.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di masa lampau, lanjut Irham, berbagai perbedaan tersebut dimusyawarahkan sehingga ditemukan kesepakatan bersama. Namun, penggunaan konsep voting membuat adanya kecenderungan mobilisasi suara.

"Namun saat ini tradisi tersebut perlahan hilang karena dari awal forum disetting untuk pemungutan suara yang memicu upaya mobilisasi suara," sebut Irham.

ADVERTISEMENT

Irham mengutarakan mobilisasi suara di forum NU memunculkan masalah di kemudian hari. Polarisasi kelompok hingga rasa tidak enak antar sesama aktivis NU kerap terjadi. Pun juga dalam forum muktamar yang memilih pimpinan tertinggi kerap terjadi gesekan tajam antaraktivitis NU.

"Dalam beberapa forum muktamar terakhir juga muncul perbedaan tajam akibat pola voting dalam pemilihan ketua tanfidziah. Maka kami berharap hal itu tidak selalu terulang di setiap forum muktamar sehingga dorongan musyawarah mufakat ini kami gaungkan dan sampaikan," tutur Irham.

Ia menjabarkan musyawarah mufakat merupakan tradisi yang diwariskan para pendiri NU dalam menyikapi berbagai perbedaan baik di konferensi maupun muktamar yang layak diwarisi oleh semua pengurus NU dan warga nahdliyin. Hal itu juga perlu diadopsi di muktamar yang merupakan forum tertinggi di NU.

"Muktamar merupakan forum tertinggi yang bisa menjadi etalase untuk mempertontonkan adab dan nilai-nilai baik NU ke warga dunia. Termasuk salah satunya adalah mempertontonkan penggunaan metode musyawarwah mufakat dalam setiap proses pengambilan keputusan, utamanya dalam memilih jajaran pengurus syuriah dan pengurus tanfidziah," urai Irham.

Irham menyampaikan PCNU mendesak agar kepastian penggunaan musyawarah mufakat menjadi satu-satunya opsi pemilihan dalam regenarasi kepemimpinan di setiap level kepengurusan NU. Oleh sebab itu, model pengambilan keputusan ini harus dikuatkan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU.

"Forum Muktamar Lampung ini bisa menjadikan model musyarawarah mufakat sebagai metode pengambilan keputusan tidak hanya di level syuriah juga di level tanfidziah. Selain itu forum ini juga bisa menjadi ruang revisi bagi AD/ART NU agar menggunakan musyawarah mufakat sebagai satu-satunya model pengambilan keputusan. Bentuknya forum AHWA bisa diterapkan di level syuriah tetapi juga di leval tandfiziah," jelas Irham.

Sebagai informasi, sejumlah PCNU se-Indonesia menyampaikan keprihatianan atas mengerasnya perbedaan cara pandang dalam menyikapi perbedaan dalam forum Muktamar. Perbedaan cara pandang tersebut kerap diselesaikan dengan cara voting yang menyisakan residu masalah di kemudian hari.

Untuk itu mereka mendorong penggunaan musyawarah mufakat untuk model utama pengambilan keputusan di forum muktamar maupun forum pengambilan keputusan di level wilayah hingga ranting.

Tergabung dalam perwakilan forum PCNU tersebut Ketua Tanfidz PCNU Barru Dr. KH. Irham Jalil, Ketua PCNU Jeneponto H. Syamsul Kamal, Ketua Tanfiziyah PC NU Paser Hairul Huda, Ketua PCNU Kotawaringin Barat Habib Abdurrahman Al Qodri, Ketua PCNU Konawe Utara, Tanfidz; H. Dahlan Sudeking LC, Ketua PCNU Sumedang KH. IDAD ISTIDAD, Ketua PCNU Kota Cimahi KH. Enjang Nasrullah, Ketua PCNU kota Tangsel Abdulla Mas'ud, dan Ketua PCNU Kab Tangerang KH. Uhi Sholahi, Ketua PCNU Touna Hasan Sulteng Lasiata, Ketua PCNU kab Polman M Arsyad M.Si, Ketua PCNU Kulon Progo Luqman Arifin Fathul Huda, Ketua PCNU Siak, KH Thoyib, Ketua PCNU Kota Pontianak Drs. H. Ahmad Faruki, Ketua PCNU Jombang KH Salam Yazid, dan Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin.

(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads