Simulasi koalisi untuk Pilpres 2024 mulai bermunculan. Kini muncul simulasi koalisi Partai Golkar, NasDem, dan Partai Demokrat (PD). Koalisi ini disebut memiliki peluang besar mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto.
Manajer Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, menilai kemungkinan Demokrat berkoalisi dengan Golkar dan NasDem cukup terbuka. Sedangkan untuk pasangan Ganjar-Airlangga, Saidiman melihat cukup ideal.
"Iya itu salah satu pasangan yang cukup ideal. Pak Ganjar itu populer, dikenal dan sekarang ini suaranya tertinggi paling potensial untuk terpilih dan dia butuh seorang wakil yang teknokratis, dan saya kira Pak Airlangga itu memenuhi itu," kata Saidiman Ahmad kepada wartawan, Kamis (25/11/2021).
Menurut Saidiman, Airlangga juga memiliki poin tambahan yang sangat penting, yaitu seorang pemimpin partai politik yang besar. Dia juga menilai Airlangga mampu membuat kader Golkar menjadi sangat solid.
"Dia menyelesaikan friksi-friksi yang ada di dalam tubuh Golkar, dan itu prestasi yang luar biasa. Jadi, dia memiliki dua hal yang penting kalau dia sebagai wakil. Yang pertama itu, dia bisa mengisi aspek teknokratis dari kepemimpinan nasional nanti. Kemudian yang kedua, punya dukungan politik yang kuat," papar dia.
Untuk simulasi koalisinya, menurut Saidiman, Golkar, NasDem, dan Demokrat memiliki historis yang baik dan para pimpinannya memiliki kedekatan emosional. Contohnya, Surya Paloh yang pernah menjabat Ketua Dewan Penasihat Golkar.
Termasuk, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saidiman menyebut SBY juga memiliki kedekatan ideologis dengan orang-orang Golkar.
"Poros alternatif yang dasarnya secara ideologis itu katakanlah poros kuning, yang menyebutnya itu boleh jadi karena Demokrat, Pak SBY juga punya kedekatan ideologis dengan orang-orang Golkar pada dasarnya," sebutnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: PKB: Kalau Ganjar Tak Punya Partai, Masa Kita yang Lamar?