Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), sudah dilanda banjir lebih dari tiga pekan. Laporan terakhir, sejumlah wilayah di Sanggau masih kebanjiran.
"Banjir yang terjadi sudah lebih tiga pekan sejak Senin (25/10), masih berdampak pada warga di Kabupaten Sanggau," kata Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Selasa (16/11/2021).
Berdasarkan laporan BPBD Sanggau, banjir masih terjadi di Kecamatan Kapuas, Kecamatan Mukok, Kecamatan Tayan Hilir, Kecamatan Toba, dan Kecamatan Meliau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan untuk Kecamatan Jangkang saat ini banjir sudah surut dan tidak ada lagi rumah warga yang tergenang," kata dia.
Dilaporkan ada sebanyak 10.520 unit rumah warga terdampak dengan ketinggian muka air saat ini terpantau berkisar 10-50 sentimeter. Sementara itu, dilaporkan juga terdapat 468 keluarga mengungsi dengan rincian sebagai berikut: Kecamatan Kapuas terdapat 405 keluarga, Kecamatan Mukok 41 keluarga, dan Kecamatan Toba 22 keluarga.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sanggau dibantu elemen masyarakat dan pemerintah setempat berkoordinasi untuk memberikan penanganan berupa suplai logistik serta melakukan evakuasi kepada korban terdampak. Selain itu, diimbau melalui perangkat desa di daerah agar melakukan pemantauan dan melaporkan kondisi banjir di setiap kecamatan terdampak.
Berdasarkan peta analisis sifat hujan dasarian I BMKG pada November 2021, sebagian besar wilayah Provinsi Kalimantan masih berada pada ambang batas normal dengan persentase 85-115 persen. Suatu daerah dikatakan di atas ambang batas normal apabila persentase berada di atas angka 115 persen.
"BNPB mengimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena La Nina," katanya.
Selain itu, pengendalian pemanfaatan ruang terbuka dapat dijalankan agar mampu menekan laju deforestasi serta fungsi lahan maupun hutan dapat dikembalikan sebagai daerah penyerapan air yang optimal.
(jbr/nvl)