Kebakaran Lapas Tangerang meninggalkan duka bagi para keluarga korban tewas. Salah satunya Feby (27), yang kehilangan kakak kandungnya, Ferdian (29), mengungkap gelagat 'tak biasa' sang kakak.
Feby menceritakan ia dan kakaknya saling berkomunikasi via telepon 2 hari sebelum kebakaran pada Rabu (8/9) dini hari. Saat itu sang kakak memintanya dikirimi pulsa.
"Terakhir dua hari yang lalu telepon saya minta pulsa. Biasanya kalau saya bilang nggak ada duit dia pasti kayak nggak ngertiin. Tapi kemarin dia minta pulsa Rp 50 ribu, tapi saya hanya bisa kasih Rp 10 ribu, kata dia 'oh ya udah nggak apa-apa'," ucap Feby di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021). Feby meminta dirinya tidak difoto saat diwawancara wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sikap tak biasa sang kakak seolah menjadi pertanda.
"Makanya pas tahu kabar dia meninggal saya mikir begini, 'oh mungkin udah ngerasa ya', karena biasanya pas minta pulsa saya nggak kasih pasti marah-marah. Mungkin udah ngerasa apa gimana," ungkap Feby.
Ia mendapat kabar duka kematian almarhum dari ibunda pada Rabu (8/9) pagi. Sementara itu, ibunda dikabarkan oleh ayahnya yang kini juga masih ditahan di Rutan Jambe.
Feby mengatakan sang ayah mendapat kabar soal kejadian tragis yang menimpa Ferdian dari berita yang disiarkan di televisi di rutan.
"Jadi teman-teman yang di Jambe nyamperin ke bapak, 'Pak, yang sabar ya, Pak. Bapaknya Ferdi (almarhum) kan? Ferdi meninggal, Pak. Kejadian kebakaran'. Akhirnya, kalau pagi di lapas itu kan orang pada keluar. Pas Bapak lihat di TV itu ada informasinya, akhirnya telepon Mama," kata Feby.
Bebas 3 Bulan Lagi
Feby merasa sangat kehilangan sang kakak. Padahal, sebentar lagi Ferdian bebas dari penjara.
"(Dibebaskan) 3-4 bulan lagi. Udah ada pengurusan jadi sebentar lagi dia pulang. Tapi sekarang baru dapat kabar kalau abang meninggal," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, terdapat 41 korban tewas akibat kebakaran di Lapas Tangerang. Sementara sebanyak 81 korban lainnya mengalami luka-luka.