Sholat adalah ibadah utama bagi setiap muslim. Selain sholat wajib, ada sholat sunnah yang bisa ditunaikan di waktu-waktu tertentu.
Perintah untuk sholat termaktub dalam beberapa ayat dalam Al Quran. Salah satunya pada QS. Hud ayat 114. Allah SWT berfirman sebagai berikut:
وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ طَرَفَىِ ٱلنَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ ٱلَّيْلِ ۚ إِنَّ ٱلْحَسَنَٰتِ يُذْهِبْنَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّٰكِرِينَ
Artinya: "Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (QS. Hud: 114).
Sholat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sholat wajib dan sholat sunnah. Sholat wajib yang harus dikerjakan oleh setiap muslim antara lain sholat subuh, dzuhur, ashar, magrib, dan isya atau disebut dengan sholat 5 waktu.
Perintah sholat 5 waktu juga dijelaskan dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim sebagai berikut:
فَرَّضَ اللهُ على أُمَّتِى لَيْلَةَ الإِسْرَاءِ خَمْسِيْنَ صَلاَةً فَلَمْ أَزَلْ أُرَاجِعُهُ وأَسْأَلهُُ ُالتَّخْفِيْفَ حَتّى جَعَلَهَا خَمْسًا فِىْ كُلِّ يَوْمٍ ولَيْلَةٍ
Artinya: "Allah SWT pada malam Isra' mewajibkan atas umatku lima puluh sholat, kemudian aku terus-menerus kembali kepada Allah SWT dan memohon keringan sehingga Allah SWT menjadikannya menjadi lima sholat sehari semalam." (HR. Bukhari dan Muslim).
Adapun, sholat sunnah dapat dilakukan di luar sholat wajib. Ada banyak sholat sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW, antara lain sholat dhuha, tahajud, istikharah, dan masih banyak lainnya.
Perintah sholat sunnah termaktub dalam QS. Al Isra ayat 79 sebagai berikut:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
Artinya: "Dan pada sebagian malam hari lakukanlah sholat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al Isra: 79)
Dikutip dari buku Seri Fiqih Kehidupan 3: Shalat oleh Ahmad Sarwat, dalam sehari semalam, ada 5 waktu yang diharamkan untuk melakukan sholat.
Berikut 5 Waktu yang Diharamkan Sholat:
1. Ketika Matahari Terbit hingga Meninggi
Saat matahari terbit hingga muncul seluruh bulatannya di ufuk, umat Islam dilarang untuk melakukan sholat sunnah mutlak. Namun, bagi orang yang mengejar sholat subuh yang tertinggal (kesiangan), maka waktu tersebut tidak dilarang.
2. Ketika matahari tepat berada di tengah-tengah cakrawala hingga bergeser ke barat atau waktu istiwa'
Waktu istiwa' adalah ketika matahari tepat berada di atas kepala. Waktu ini terjadi sebelum matahari bergeser ke arah barat. Ketika matahari sudah sedikit bergeser, maka sudah masuk waktu dzuhur dan diperbolehkan untuk sholat.
3. Matahari berwarna kekuningan saat menjelang terbenam
Menjelang terbenam matahari umat Islam juga tidak diperkenankan untuk sholat. Waktu ini terjadi saat langit di ufuk barat mulai berwarna kekuningan yang menandakan matahari akan segera terbenam.
Apabila matahari sudah terbenam, maka sudah masuk waktu magrib dan wajib bagi umat Islam untuk melaksanakan sholat magrib. Di waktu ini, sholat sunnah juga sudah diperbolehkan.
4. Setelah sholat subuh hingga matahari terbit
Tingginya matahari sebagaimana disebutkan dalam hadits Amru bin Abasah adalah qaida-rumhin aw rumhaini, yaitu matahari terbit tapi baru saja muncul dari balik horison atau setinggi 1-2 tombak.
Menurut mazhab Al-Malikiyah, panjang tombak yang dimaksud kira-kira 2,5 meter 7 hasta atau 12 jengkal.
5. Setelah sholat ashar hingga matahari terbenam
Setelah sholat ashar hingga menjelang matahari terbenam juga menjadi waktu yang dilarang untuk sholat. Hal ini berlaku apabila sudah menunaikan sholat ashar. Maka, haram bagi seseorang untuk melakukan sholat lainnya hingga matahari terbenam kecuali ada penyebab lain yang mengharuskannya untuk sholat.
Apabila belum menunaikan sholat ashar di waktu tersebut, maka wajib baginya untuk sholat ashar meski sudah hampir magrib.
Tiga waktu pertama berasal dari sebuah hadits yang berasal dari 'Uqbah bin 'Amir Al-Juhani ra, berkata:
"Ada tiga waktu sholat yang Rasulullah SAW melarang kami untuk melakukan sholat dan menguburkan orang yang meninggal di antara kami. 1) Ketika matahari terbit hingga meninggi, 2) ketika matahari tepat berada di tengah-tengah cakrawala hingga bergeser sedikit ke barat, dan 3) matahari berwarna kekuningan saat menjelang terbenam." (HR. Muslim)
Sedangkan, dua waktu lainnya terdapat dalam sebuah hadits yang berasal dari Abi Said Al-Khudri ra, dia berkata:
"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada sholat setelah sholat subuh hingga matahari terbit. Dan tidak ada sholat sesudah sholat ashar hingga matahari terbenam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut Jumhur Ulama, larangan untuk sholat pada kelima waktu tersebut hanya berlaku bagi orang yang ingin melakukan sholat sunnah mutlak saja. Apabila memiliki alasan atau kepentingan tertentu seperti mensholati jenazah, maka itu tidak termasuk larangan di dalamnya.