Uhad mengatakan, jika sedang tidak banjir, lokasi atau titik rumah pelanggannya tersebut memang tidak dapat diakses motor dan hanya bisa dengan berjalan kaki. Lantaran saat ini sedang musim hujan, tak ayal wilayah persawahan sejauh kurang-lebih 200 meter tersebut kebanjiran sehingga rawan jika diakses dengan berjalan kaki sebagaimana biasanya.
"Rawan banjir. Jadi sudah saya wanti-wanti. Kalau banjir, daerahnya Ibu memang yang paling parah, daerah belakang," katanya.
Uhad mengatakan dia mengantarkan paket tersebut meski harus berusaha lebih keras lantaran dia khawatir paket tersebut sangat dibutuhkan oleh sang pelanggan. Alhasil, dia kemudian nekat mengantarkannya meski harus dengan rakit.
"Pas saya sampai, cerita-cerita sama warga sekitar situ, katanya sudah banyak pengantar paket datang, tapi sudah pulang semua (tidak jadi mengantar sampai ke tangan pelanggan)," ujar Uhad.
"Kan saya juga sudah pernah jadi customer, Bang. Saya berpikir, jangan-jangan barang ini sedang dibutuhkan sama ibu yang di sana, jadi saya antarkan," pungkas Uhad.
(hmw/rfs)