Menurut Gorlin, pemerintah harus memiliki kebijakan yang tegas soal jumlah penumpang. Gorlin pun sempat mengancam akan mogok.
"Jadi Bapak itu harus ada kebijakan, bilamana (tidak) berhenti semua. Tidak usah angkut penumpang, saya berhenti semua, berhenti semua deh kita nggak usah jalan. Mau diapain ini rakyat susah," ujarnya.
"Saya Gorlin Simbolon untuk saat ini berkurang penumpang 50 persen. Jadi penumpang awalnya 12 orang sekarang berkurang 6 orang. Kita ikutin aturan," ucapnya dengan nada tinggi.
Petugas kemudian memberikan teguran kepada sopir tersebut. Sopir angkot tersebut kemudian diminta untuk membuat surat pernyataan.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo menerangkan bahwa angkot hanya boleh membawa 5 penumpang plus 1 sopir.
"Penjabaran dari 50 persen itu ada aturannya. Misalnya, angkot yang tempat duduknya berhadapan itu hanya boleh satu sopir, tiga penumpang sebelah kanan, dan dua penumpang sebelah kiri. Untuk bajaj itu juga hanya boleh satu (sopir), satu (penumpang)," kata Sambodo kepada wartawan di Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (21/9/2020).