Asia Bisa Jadi Pusat Corona, Ketua MPR Minta RI Tingkatkan Waspada

Asia Bisa Jadi Pusat Corona, Ketua MPR Minta RI Tingkatkan Waspada

Nurcholis Maarif - detikNews
Minggu, 12 Apr 2020 16:50 WIB
Bamsoet (Eva Safitri/detikcom)
Foto: Bamsoet (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta -

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan pemerintah dan elemen masyarakat untuk memperhatikan peringatan WHO yang menyebut pergeseran pusat penyebaran virus Corona (COVID-19) akan bergeser dari Eropa ke Asia Tenggara. Untuk itu, kerja pencegahan dan menangkal penularan COVID-19 harus semakin diintensifkan di semua daerah hingga pelosok.

"Badan kesehatan dunia WHO telah mempublikasikan media briefing sebagai peringatan dan saran kehati-hatian untuk negara-negara di Asia Tenggara. Menurut WHO, gelombang episenter wabah Corona dari Amerika Serikat dan Eropa akan menuju Asia Tenggara," kata Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (12/4/2020).

"Potensi pergeseran gelombang episenter wabah Corona ke kawasan Asia Tenggara bisa jadi sangat besar jika tidak dikendalikan dari sekarang," jelas Bamsoet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini meminta pemerintah, DPR, MPR, dan DPD serta semua elemen masyarakat Indonesia perlu menyikapi pernyataan WHO itu dengan meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian. Terpenting, saran dan peringatan dari WHO itu hendaknya tidak membuat masyarakat semakin takut dan juga tidak panik.

"Memang, akibat yang ditimbulkan oleh Pandemi virus Corona di AS, Italia serta Inggris benar-benar di luar perkiraan. Mengacu pada angka kematian yang begitu besar, semua negara memang patut mencermati penyebab yang melatarbelakangi besarnya jumlah korban jiwa di tiga negara itu," urai Bamsoet.

ADVERTISEMENT

Mantan Ketua DPR RI ini menuturkan, hingga Sabtu (11/4/2020) kemarin, data penghitungan korban Corona di Universitas Johns Hopkins (JHU) melaporkan 2.108 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir di wilayah Amerika Serikat. Sehingga total korban meninggal di Amerika mencapai 18.586 orang.

Pada hari yang sama, jumlah kematian terbaru akibat wabah Corona di Inggris bertambah 917 menjadi 9.875 orang. Sedangkan jumlah kematian di Italia karena virus COVID-19 sudah mencapai 10.779.

"Berdasarkan gambaran dari tiga negara itu, saran dan peringatan dari WHO memang patut disikapi. Secara tidak langsung, pemerintah dan semua elemen masyarakat didorong untuk bertekad melindungi negara ini dari kemungkinan menjadi episenter virus Corona. Bersama pemerintah, semua elemen masyarakat terpanggil untuk bahu membahu, meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian," tandas Bamsoet.

Untuk itu, lanjut Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini, kerja pencegahan dan menangkal penularan wabah virus Corona harus semakin diintensifkan hingga pelosok daerah. Selain mendorong masyarakat untuk terus menerapkan pembatasan sosial (social distancing), bersikap dan bertindak tegas perlu dilakukan terhadap siapa saja yang menganggap remeh ancaman dari wabah Corona.

"Indonesia memang telah menerapkan pembatasan sosial untuk cegah-tangkal meluasnya penularan wabah virus Corona. Bahkan Jakarta, serta Depok, Bogor dan Bekasi menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dalam upaya cegah-tangkal itu, tantangan terdekat adalah pada periode mudik. Pada periode itu, kewaspadaan dan kepedulian bersama layak ditingkatkan," pungkas Bamsoet.

(akn/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads