"Tumor lidah, dari sini (menunjuk ke area mulutnya) terus dipotong. Ini kan luka belum bisa memakan. Mungkin bulan-bulan Januari akhir atau Februari awal dilepas. Kalau mau makan, diblender," kata Takdir Rahmadi.
Dia mengatakan selang tersebut menjadi alat bantunya mengonsumsi makanan. Makanan yang dikonsumsi harus terlebih dulu dihaluskan sebelum dicerna melalui selang.
Dalam catatan detikcom, Senin (30/12/2019), Takdir merupakan hakim agung jalur nonkarier. Dulunya, ia merupakan Guru Besar Universitas Andalas (Unand) Padang, di bidang hukum lingkungan. Perjuangan membela keberlangsungan lingkungan tidak hanya dilakukan Takdir saat di dalam kampus, tetapi juga aktif dalam kegiatan penguatan lembaga swadaya masyarakat di Pusat Hukum Lingkungan Indonesia (Indonesian Center for Environmental Law/ICEL).
![]() |
Mantan Dekan FH Unand itu mulai menjadi hakim agung sejak 2009. Usai memakai jubah emas hakim agung, Takdir menjadi wakil Koordinator Tim Reformasi Kehakiman. Kiprahnya itu mengantarkannya ke kursi pimpinan MA sebagai Ketua Muda MA bidang Pembinaan pada 2014 hingga saat ini.