"Kita buat pos-pos di desa, di kecamatan, agar babi-babi dari dalam tidak keluar. Babi yang dari luar tidak juga masuk ke dalam. Sambil kita berikan vaksin, mudah-mudahan ini menyelesaikan masalah," jelas Edy kepada wartawan, Sabtu (28/12/2019).
Jika tidak bisa dengan cara melokalisasi, kata Edy, pihaknya akan mengambil langkah pemusnahan babi. Sebab, virus hog cholera sudah menjadi musibah nasional.
Jika babi dimusnahkan, Edy menuturkan, akan dilakukan ganti rugi kepada peternak babi. Edy juga masih mempertimbangkan dampak dari pemusnahan babi.
"Kalau kita musnahkan, berarti harus kita ganti itu barang, babi-babi itu. Setelah diganti, ini yang kita khawatirkan. Seperti China, hog cholera itu terjadi 20 tahun lamanya itu tidak boleh memelihara babi, bisakah rakyat kita-kita ini?" lanjut Edy.
Pemprov Sumut juga sudah mengalokasikan dana hingga Rp 5 miliar untuk menangani babi-babi yang mati karena terkena virus hog cholera. Dana Rp 5 miliar digunakan untuk mencegah penyebaran virus dan mengubur babi yang sudah mati.
Tonton juga Virus Kolera Babi Nyebar di Sumut, Mentan Bakal Isolasi Total! :
(idh/idh)