"Terkait dengan adanya wacana presiden 3 periode, menurut saya ini bukti adanya konsolidasi dan penguatan oligarki politik yang bisa mengancam fundamental nilai-nilai demokrasi Indonesia. Karena ide ini bertepatan juga dengan ide menghilangkan hak rakyat di daerah untuk memilih pemimpinnya secara langsung dan diwakilkan oleh elite politik parpol di daerah," kata Rico saat dihubungi, Kamis (21/11/2019).
"Jabatan presiden 3 periode berpotensi membunuh estafet proses regenerasi kepemimpinan politik nasional yang harusnya bisa terjadi di 2024. Bagaimana nasib Puan Maharani? nasib Ridwan Kamil, nasib AHY, nasib Ganjar Pranowo, nasin Anies Baswedan, nasib Muhaimin Iskandar, nasib tokoh-tokoh generasi reformasi lainnya? Jelas langkah mereka ke pucuk pimpinan nasional akan terhambat," ujarnya.
Selain itu, wacana itu juga akan mengganggu adaptasi pemimpin dengan perubahan situasi akibat kemajuan teknologi. Dia berpendapat, dibutuhkan pemimpin baru untuk menghadapi segala perubahan itu.