"Tim ini memang tak terlihat. Selain Kakak Pembina dan Presiden, tak ada yang benar-benar tahu komposisi tim ini. Seperti halnya Avengers, setiap orang saling menjaga, menahan diri untuk tidak mengambil gambar. Tapi saya pikir momen ini sayang untuk tidak dibagikan dan diceritakan," demikian tulis Seword dalam akun Facebook-nya, 2 Mei 2019 lalu.
Dalam postingan itu memuat foto beberapa orang pegiat media sosial seperti Denny Siregar hingga Pepih Nugraha. Foto disertakan, menunjukkan banyak orang duduk di atas kursi sambil memegang ponsel atau tablet. Banyak di antara mereka berjaket model bomber dengan tempelan gambar Merah Putih di bagian lengan kanan.
Nama-nama juga disebut dalam penjelasan postingan Facebook itu, yakni Yusuf Muhammad, Denny Siregar, Katakita, Abu Janda, Aldi El Kaezzar, Pepih Nugraha, Info Seputar Presiden, Redaksi Indonesia, Eko Kuntadhi, Komik Kita, Komik Pinggiran, Habib Think, Salman Faris, dan Sewordcom.
"Semua datang dari berbagai daerah, memenuhi panggilan Kakak Pembina," tulis Seword.
Dari situ, isu soal buzzer Istana menggelinding. Sosok Kakak Pembina mulai dibicarakan. Pendiri Seword, Alifurrahman S Asyari mengungkap sosok kakak pembina yang dimaksud dalam foto tersebut. Alifurrahman adalah satu dari orang yang ada dalam foto viral itu. Dia menyebut bahwa istilah kakak pembina sebenarnya juga sudah umum digunakan di kalangan para penulis Seword.
"Kakak pembina yang dimaksud adalah sudut pandang admin kami. Bahwa ini pasti ada pimpinannya. Istilah kakak pembina sebenarnya ada juga di kalangan penulis Seword. Panggilan pada saya, selain bos, ketua, mas dan lain-lain," kata Alif saat dihubungi detikcom, Jumat (4/10/2019).