Warga terus berdatangan dan memadati jembatan Sungai Maloso, untuk melihat secara langsung buaya yang sejak Minggu (8/9) kemarin, meresahkan warga setempat. Banyaknya warga yang hendak melihat buaya dari atas jembatan sempat mengakibatkan kemacetan panjang arus lalu lintas.
"Saya sengaja datang kesini untuk melihat buaya secara langsung, kita penasaran setelah tadi sempat nonton di televisi," ujar salah seorang warga, Hajja Murni kepada wartawan.
![]() |
Upaya mengusir buaya itu agar menjauh dari sungai yang dekat dengan permukiman terus dilakukan warga Desa Bonra, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, Selasa (9/9) siang ini. Selain mencoba memancing buaya dengan umpan seekor ayam, warga juga mendatangkan seorang pawang yang melakukan doa di pinggir sungai agar buaya segera pergi, supaya warga yang menggantungkan hidup di sungai dengan menambang pasir dapat kembali beraktifitas tanpa dibayangi rasa takut.
Menyikapi keresahan warga akan kemunculan buaya berukuran tiga meter lebih tersebut, Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 Mamuju, BBKSDA Sulsel, Muhammad Hasan mengimbau warga untuk tidak mengganggu buaya tersebut, karena sungai merupakan habitat aslinya.
"Kita hanya dapat mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati saat turun ke sungai dan menjaga jarak dengan tempat-tempat yang biasa didatangi buaya tersebut," ujarnya saat mengunjungi lokasi kemunculan buaya di Sungai Maloso Mapilli.
Hasan menduga, kemunculan buaya ini dipicu oleh beberapa faktor. "Boleh jadi karena mulai terganggu habitatnya, kedua boleh jadi karena buaya mau bertelur, dan boleh jadi buaya ini muncul karena fenomena alam, buaya ini mau berpindah tempat dari muara satu ke muara yang lain," pungkasnya.
Sepanjang hari ini, buaya yang meresahkan warga ini kembali terlihat oleh warga setempat, di sekitar jembatan sungai Maloso Mapilli. Namun kemunculannya relatif lebih singkat dibanding hari sebelumnya. (tor/tor)