Dilansir BBC, Kamis (18/7/2019), penghargaan diberikan Dewan Kota Oxford ke Benny pada Rabu (17/9) waktu setempat. Wali Kota Oxford Craig Simmons, mengatakan penghargaan itu "layak diberikan" dan Benny Wenda "begitu banyak berkontribusi baik lokal maupun di panggung internasional".
"Oxford adalah salah satu yang pertama mendengar tangisan rakyat Papua Barat untuk keadilan, hak asasi manusia, dan menentukan nasib sendiri," kata Benny.
Benny adalah pemimpin Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP). Dia pernah kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Abepura pada 2002, mengajukan suaka ke Inggris dan akhirnya dikabulkan setahun sesudahnya. Dia menjadi warga negara Inggris dan hidup di Oxford bersama keluarganya.
![]() |
"Dewan Kota Oxford kembali melukai perasaan rakyat Indonesia. Penghargaan kepada orang tersebut merupakan kelanjutan dukungan Dewan kepada gerakan Papua Merdeka setelah memberi izin pembukaan kantor Free West Papua Campaign di Oxford pada tahun 2013," demikian respons Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London.
KBRI menyampaikan, pemerintah Indonesia mengecam keras penghargaan ke Benny Wenda yang diberikan Oxford. Pemberian penghargaan kepada Benny mengurangi kredibilitas Oxford sebagai pusat pendidikan terkemuka di dunia. Indonesia menilai Oxford menilai Benny secara salah kaprah.
"Pemberian penghargaan kepada orang yang memiliki catatan kriminal tersebut melalui gerakan separatis bersenjata menunjukkan ketidakpahaman Dewan Kota Oxford terhadap sepak terjang yang bersangkutan selama ini dan kemajuan pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat yang sebenarnya," kata KBRI London.
Simak Video "Siap-siap Benny Wenda! Pemerintah akan Melawan"
[Gambas:Video 20detik]