"Hijrah itu indah, kami tidak pernah memaksa, ini murni inisiatif WBP sendiri untuk ikut gerakan hapus tato," ujar Kasie Pembinaan Narapidana Lapas Kembangkuning Nusakambangan Sudiro, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Sabtu (9/2/2019).
Baca juga: 14 WN Amerika Serikat Huni LP Nusakambangan |
Sudiro mengatakan gerakan hapus tato ini merupakan hasil kerjasama Islamic Medical Service (IMS) dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (DitjenPAS). Menurutnya gerakan ini dapat menjadi semangat baru bagi napi yang ingin berubah.
![]() |
Salah seorang warga binaan berinisial IK mengatakan gerakan menghapus tato ini sebagai bentuk semangat berhijrah. Dia mengatakan dirinya ingin kembali bersih dalam beribadah.
"Semangat berhijrah. Jika masih bisa, kelak kami juga pingin kembali dengan bersih memenuhi panggilan-Nya," ucap IK.
Sama halnya dengan IK, warga binaan berinisial TN juga mengaku menghapus tatonya agar dapat lebih taat dalam beribadah. "Sungguh kami takut jika penebusan dosa kami di lapas ini, ibadah kami tidak ada artinya di hadapan Allah hanya karena sebuah tato," ujar TN.
Sementara itu, Direktur Islamic Medical Service, Imron Faizin yang ikut membantu gerakan hapus tato ini menyambut baik kesempatan tersebut. Dia berharap gerakan ini dapat menjadi motivasi untuk terus berhijrah.
"Ini kesempatan yang sangat baik. Kami juga merasa beruntung bisa ikut berpartisipasi membantu pembinaan WBP, bahkan memberikan suntikan semangat hijrah. Semoga ini menjadi jalan yang baik dan ibadah bagi kita semua," ujar Imron.
Saksikan juga video 'Dulu 'Memberontak' dan Tato Tubuh, Kini Mereka Berhijab':
(dwia/dkp)