"Pembangunan shelter PKL ini telah melalui proses dan waktu yang tidak singkat, oleh karenanya harus sangat disyukuri, dijaga dan dirawat dengan baik. Jika ada kekurangan atau masukan terkait shelter, silakan datang ke rumah saya dan kita akan diskusi untuk mencari solusinya," jelas pria yang disapa Hendi itu dalam keterangan tertulis, Senin (12/11/2018).
Kepada para pedagang, Hendi juga meminta untuk tidak memasang harga yang terlalu mahal di tempat tersebut. Selain itu dia juga berpesan pada para penjual untuk dapat menggunakan piring rotan serta daun pisang untuk mengurangi produksi sampah di Kota Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, program kredit wibawa juga diharapkan dapat meringankan kebutuhan modal para pedagang. Kredit wibawa ini dapat mengajukan pinjaman berbunga 3% per tahun dengan ataupun tanpa agunan. Pinjaman yang diberikan berkisar 5 hingga Rp 50 juta.
Untuk memastikan kenyamanan para pengunjung serta kelancaran lalu lintas di sekitar TIK, Hendi juga telah menginstruksikan kepada Dinas Perhubungan dan Dinas Pasar untuk mengatur ketertiban parkir serta PKL yang akan berjualan.
Dia memastikan, shelter yang ada saat ini hanya akan digunakan untuk PKL yang telah terdata saja, selebihnya akan ditertibkan. Sementara terkait kantong parkir, Hendi menegaskan jika area di depan SMA Negeri 1 Semarang diyakini mampu menampung kendaraan para penikmat kuliner.
Sementara, Sri Purwanto, salah satu pedagang sekaligus ketua PKL Tahu Gimbal menyampaikan terima kasih kepada Pemkot dan Bank Jateng yang telah memfasilitasi para pedagang untuk berjualan. Sri dan rekan-rekan pedagang lainnya menyatakan kesiapan untuk berjualan dengan tertib, bersih, rapi serta nyaman. Para pedagang, lanjut Sri, siap menjadi PKL zaman now yang memberikan kenyamanan bagi penikmatnya.
Sebagai informasi, shelter yang dibangun dengan nilai total Rp 799,842 juta tersebut juga merupakan hasil dari project pembangunan nonpemerintah. Hal ini serupa dengan pembangunan Taman Indonesia Kaya yang tidak dibayai oleh anggaran pemerintah.
Kali ini Bank Jateng menjadi pihak yang berpartisipasi, seperti yang sebelumnya disampaikan Direktur Bisnis Korporasi dan Komersil, Pujiono.
Oleh karena itu, kerja sama ini amat diapresiasi apalagi dalam percepatan pembangunan di Kota Semarang. Diharapkan kerja sama yang telah terjalin baik selama ini dapat terus dilanjutkan untuk mengembangkan Kota Semarang menjadi semakin hebat.
Shelter PKL di sekitar Taman Indonesia Kaya juga diharapkan dapat menjadi tujuan wisata kuliner bagi wisatawan di Kota Semarang, sebagaimana sebelumnya Taman Indonesia Kaya yang dulu dikenal dengan Taman KB identik dengan kuliner jagung bakar dan tahu gimbal khas Semarang. (mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini