Ma'ruf Amin: Cawapres Jokowi Kiai karena Beliau Cinta Santri

ADVERTISEMENT

Ma'ruf Amin: Cawapres Jokowi Kiai karena Beliau Cinta Santri

Faiq Hidayat - detikNews
Selasa, 23 Okt 2018 11:27 WIB
Foto: Ma'ruf Amin di Palangkaraya Kalteng (Faiq Hidayat/detikcom)
Palangkaraya - Cawapres KH Ma'ruf Amin menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat mencintai para santri. Apalagi Ma'ruf Amin yang mendampingi Capres Jokowi dari kalangan santri.

"Alhamdulillah Pak Jokowi mencintai hari santri. Kita juga bersyukur lagi karena Pak Jokowi memilih saya dari santri, NU sebagai cawapres," ujar Ma'ruf Amin saat sambutan peringatan Hari Santri Nasional di gedung Asrama Haji, Palangkaraya, Kalimatan Tengah, Selasa (23/10/2018).

Menurut Ma'ruf, saat itu Jokowi bisa memilih kalangan profesional atau ahli ekonomi. Tapi Jokowi malah memilih mantan Rais Aam PBNU tersebut sebagai cawapres untuk mendampingi pada pilpres 2019.



"Pak Jokowi bisa saja memilih kalangan lain seperti profesional dan ahli ekonomi tapi milihnya NU, kiai dan santri, berarti beliau (Jokowi) mencintai santri dan kiai," jelas Ma'ruf Amin.

Lebih lanjut, Ketum MUI nonaktif itu menjelaskan adanya hari santri bisa diperingati saat ini karena keputusan Presiden Jokowi. Sehingga 22 Oktober ditetapkan sebagai hari santri nasional untuk mengingatkan perjuangan ulama dan santri.



"Hari santri nasional ini adanya keputusan penetapan yang diberikan Presiden Jokowi. Lebih dari 70 tahun tidak ada (hari santri), 22 Oktober peristiwa yang sangat heroik menentukan perjuangan Indonesia. Baru tahun 2015 lalu ditetapkan hari santri nasional," kata Ma'ruf Amin.

Ma'ruf Amin menuturkan sejarah perjuangan ulama dan santri berawal fatwa yang dikeluarkan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari untuk melawah penjajah. Sehingga fatwa tersebut membuat semangat perjuangan melawan penjajah pada 10 November di Surabaya.

"Saat itu KH Hasyim Asyari pimpinan pesantren Tebuireng menyatakan lawan penjajah hukumnya fardhu ain, maka umat Islam harus berjuang melawan penjajah. Fatwa ini dilanjutkan dengan resoluasi jihad. Kaum santri di Surabaya bangkit menjadi inspirasi 10 November karena datang penjajah kembali disambut pekik Allahu Akbar sehingga penjajah terusir," tutur dia.


Simak Juga 'Puncak Hari Santri Nasional, Jokowi Ajak Santri Waspadai Hoax!':

[Gambas:Video 20detik]


(fai/rvk)


ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT