"Jadi itu sudah kita ketahui, memang betul banyak titik instalasi air yang rusak sehingga suplai air terganggu," kata Kepala BNPB, Willem di Palu, Sulteng, Selasa (2/10/2018).
Wilem mengatakan, gempa di Palu berkekuatan 7,4 mangnitudo ditambah lagi ada fenomena likuifaksi. Menurutnya hal itulah yang menjadi instalasi air di bawah tanah rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bandara Palu Dipenuhi Warga Tunggu Pesawat |
"Kita tahu hampir semua butuh air. Ini menjadi perhatian kita bagaimana penyediaan air minum," sambungya.
Untuk mengatasi hal itu, BNBP telah melakukan koordinasi dengan pihak PUPR dan ESDM. Langkah tercepat yang akan dilakukan adalah menyiapkan tandor air.
"Mereka akan menyiapkan penyimpanan air. Kami siapkan tandon dan sanitasi," ucapnya.
(fiq/rvk)











































