"Saya ingin menyampaikan angkat jenazah dari dasar Danau Toba tidak salah, itu kewajiban. Karena peristiwa ini terjadi saat negara sedang karut-marut dan kita diadu domba dan sedang dipojokkan," kata Ratna dalam diskusi di di Hotel Danau Toba International, Jalan Imam Bonjol, Medan, Rabu (25/7).
Dia menuturkan bangsa ini didirikan karena ada rakyat. Jadi negara tidak boleh menganggap enteng rakyat, seolah rakyat tidak ada harganya
"Memberikan santunan memang kewajiban pemerintah. Tapi santunan seolah seperti barter. Tugas negara memberikan santunan dan mencari korban hingga ditemukan dan kembalikan pada keluarga," katanya.
Pada Minggu 8 Juli 2018, Ratna Sarumpaet berduet dengan Neno Warisman menggelar aksi memprotes dihentikannya evakuasi KM Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara. Mereka ingin agar pemerintah kembali membuka proses evakuasi untuk mengangkat jenazah korban kapal tersebut dari dasar Danau Toba.
"Karena saya orang yang punya kepentingan dan saya harap seluruh rakyat Indonesia punya kepentingan untuk tetap melanjutkan evakuasi," kata Ratna saat menggelar aksi di Taman Pandang Istana di pintu barat daya Monas.
Ini video Cekcok Ratna Sarumpaet dan Menko Luhut (yas/gbr)