Demokrat Tepis Tudingan PKS Halangi Prabowo Nyapres di 2019

Demokrat Tepis Tudingan PKS Halangi Prabowo Nyapres di 2019

Tsarina Maharani - detikNews
Rabu, 06 Jun 2018 18:11 WIB
Ferdinand Hutahaean (Parastiti Kharisma Putri/detikcom)
Jakarta - Partai Demokrat (PD) dituding PKS berusaha menghalangi Ketum Gerindra Prabowo Subianto maju di Pilpres 2019 dengan mengajaknya membentuk poros ketiga. PD menampik dan menyebut ajakan itu hanya merupakan tawaran biasa.

"Demokrat tidak sedang berupaya menghalangi. Tapi wajar Demokrat mengajukan satu syarat dan tawaran politik untuk dibahas dan dipertimbangkan. Inilah dinamika politik," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum PD Ferdinand Hutahaean kepada wartawan, Rabu (6/6/2018).

Ferdinand menegaskan Demokrat sama sekali tak berniat menghalang-halangi Prabowo maju menjadi capres 2019. Dia mengaku tak jadi masalah jika ajakan poros ketiga di pilpres ditolak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Tapi tolong dilihat dengan baik, tidak ada niat Demokrat untuk menghalangi Prabowo maju nyapres, tidak sama sekali. Itu hak konstitusional Prabowo dan Gerindra," ujar Ferdinand.

Dia kemudian menjelaskan PD sejak awal memang mencoba menghadirkan figur baru di Pilpres 2019. Ferdinand menyatakan, lewat cara itu, peluang untuk mengalahkan Presiden Joko Widodo menjadi lebih besar.

"Bagi partai Demokrat memang 2019 trennya yang lebih muda untuk maju. Peluangnya lebih besar untuk mengalahkan Jokowi," tuturnya.


Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut PD masih terus berupaya mengajak partainya membentuk poros ketiga di Pilpres 2019. Dalam komunikasinya, Mardani mengaku PD ingin menghadirkan figur baru.

Mardani juga mengatakan, secara halus, PD berharap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tidak maju sebagai capres di Pilpres 2019. PD ingin menghadirkan capres muda.

"Prabowo secara agak halus diharapkan tidak maju oleh Demokrat. Ini proposal baru dan perlu dikaji," sebut Mardani. (tsa/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads