Menanti Akhir dari Negosiasi Alot Persoalan Tanah Abang

Menanti Akhir dari Negosiasi Alot Persoalan Tanah Abang

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Jumat, 02 Feb 2018 07:46 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Negosiasi Pemprov DKI Jakarta dengan sopir angkot di Tanah Abang buntu. Untuk kedua kalinya, Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno akan duduk bersama dengan sopir angkot untuk mencari jalan keluar terbaik.

Perwakilan sopir angkot Tanah Abang awalnya menggelar demo di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Rabu 31 Februari 2018.


Para sopir meminta kejelasan penutupan Jalan Jatibaru. Sopir menuntut jalan tersebut dapat difungsikan kembali agar tidak menghalangi mereka mencari nafkah. Pendapatan mereka bahkan turun hingga 50 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas permasalahan sopir angkot itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan kepada Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno. "Pak Wagub cukup," jawab Anies singkat di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu 31 Januari 2018.


Anies juga belum mau membahas terkait penataan angkutan umum di Tanah Abang. Dia menyebut harus ada pembahas terlebih dulu dengan Sandi setelah pertemuan dengan para sopir angkot tadi di Balai Kota.

Menindaklanjuti permintaan Anies, Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno akhirnya menemui perwakilan sopir angkot Tanah Abang. Sandiaga memimpin rapat tertutup tersebut dengan Kepala Dishub DKI Andri Yansyah, Kepala Satpol PP DKI Yani Wahyu, dan perwakilan dari kepolisian.



Namun, permasalahan tersebut tidak menemukan titik temu. Pertemuan akhirnya diputuskan akan dilanjutkan pembahasannya pada Jumat 2 Februari 2018.

Sandiaga mengatakan pengalamannya sebagai pengusaha mendorong untuk mencari kesepakatan persepsi, baru kemudian mencari solusi. Ia mengumpulkan para sopir angkot yang telah sepakat dengan Pemprov DKI Jakarta.



"Saya sampaikan pertama-tama kemarin, kami alhamdulillah sepakat untuk beberapa hal dengan perwakilan M03, M08, dan M10. Jadi kalau saya kan pengusaha, apa yang kami sepakat dulu, baru kami yang tidak sepakatnya nanti kami coba selesaikan," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Kamis 1 Februari 2018.

Sandiaga berjanji mencari terobosan untuk menuntaskan permasalahan sopir angkot Tanah Abang. Dia mengaku sudah memiliki konsep untuk menata angkutan umum di Tanah Abang.


Menurut Sandiaga, permasalahan pokok di Jalan Jatibaru bukan akibat buka-tutup jalan. "Tanah Abang lagi digodok terus, kami ingin ada kesepakatan besok (Jumat). Ada beberapa opsi yang akan kami sampaikan tapi konsepnya akhirnya terbuka, bahwa permasalahannya bukan buka-tutup Jalan Jatibaru, tapi permasalahannya adalah penghasilan mereka yang berkurang 50 persen," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Kamis 1 Februari 2018.

Sandiaga menyebut akan menawarkan opsi untuk mengembalikan pendapatan sopir angkot seperti semula. Namun, caranya masih dipikirkan. "Kalau penghasilan mereka berkurang, berarti yang harus dipastikan adalah penghasilan mereka kembali ke level semula. Nah kalau pendapatan kembali ke level semula itu bagaimana, kita harus pikirkan caranya nanti," ujarnya.



Sebagai langkah awal, Pemprov DKI telah menghentikan sementara TransJakarta Tanah Abang Explorer hingga solusi bagi sopir angkot terpecahkan.

Tidak hanya itu, Sandiaga menawarkan agar para sopir bergabung dalam program OK Otrip. Dia yakin program tersebut akan menjadi solusi transportasi di Jakarta. Bahkan, Sandiaga akan membantu para sopir untuk memiliki KTP DKI Jakarta. Dengan begitu, para sopir dapat bergabung dalam program OK Otrip.

"Ya nanti kami coba cari solusinya untuk yang tadi ber-KTP DKI ya kami buatin KTP DKI. Karena mereka sudah tinggal di sini, masa udah tinggal di sini berpuluh-puluh tahun ada yang dari tahun 70 di sini belum ber-KTP DKI," kata Sandiaga.


Hari ini, Sandiaga dan para sopir angkot bertemu lagi.Juru Bicara Angot M08 Tanah Abang, Aziz Tahanzagala mengatakan akan ada 12 orang sopir angkot yang merupakan perwakilan para sopir di Tanah Abang yang hadir dalam pertemuan tersebut.

"Pertemuan jadi. Kami ada 12 orang," kata Aziz saat dikonfirmasi detikcom pada Kamis 1 Februari 2018.

Aziz berharap Sandiaga bisa mengerti dan menerima keluhan para sopir angkot yang pendapatannya berkurang hingga 50 persen akibat ditutupnya Jalan Jatibaru untuk digunakan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL).






(aan/rjo)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads