"Saya sendiri nggak tahu tiba-tiba dituduh seorang PKI. Saya itu dulu masuk PNS melalui lipsus loh, tapi tahu-tahu disebut keturunan PKI dari mana sejarahnya ini," ujar Nasir kepada wartawan di Gedung Kemenristek, di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2018).
Nasir menyebut menerima teror terkait 'PKI' sejak seminggu belakangan. Nasir diteror seseorang melalui aplikasi WhatsApp.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nasir mengaku sudah diteror berkali-kali dan tidak hanya terkait PKI. Tetapi, Nasir enggan membeberkan teror yang diterimanya lebih jauh.
"Sudah berkali-kali dan tidak hanya PKI aja. Biarlah nanti polisi yang selesaikan ya," ucap dia
Seperti diketahui, melalui pengacaranya Polaris Siregar, Nasir melaporkan seseorang yang menerornya Ke Polda Metro Jaya. Laporan itu bernomor LP/160/I/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus.
"PTN Terus jadi korban percobaan berkeputusan dan kepemimpinan Sinasir gxxxxx. Walaupun saya bukan rektor tetapi memahami jeritan hati perilaku Nasir yang lebih kejam dari PKI. Jangan-jangan Nasir juga ini turunan PKI," demikian isi pesan misterius itu. (idh/idh)











































