13 Tahun Tsunami Aceh dalam Foto: Jangan Larut dalam Kesedihan

Aceh - Tragedi tsunami yang meluluhlantakkan Aceh pada 26 Desember 2004 terekam dalam bingkai foto. Namun, setelah 13 tahun musibah itu berlalu, masyarakat Tanah Rencong diminta tidak larut dalam kesedihan.

Sehari menjelang peringatan 13 tahun tsunami melanda Aceh, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh menggelar pameran foto. Beragam foto, dari detik-detik tsunami, masa rehab, hingga kondisi kekinian, ikut dipamerkan.

Pembukaan pameran foto yang digelar di Taman Putroe Phang, Banda Aceh, Aceh, ini dihadiri di antaranya Ketua DPR Aceh Tgk Muharuddin, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, mantan Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal, dan Dandim 0101/BS. Para pejabat di Tanah Rencong ini ikut menandatangani poster besar yang memuat foto dengan tema 'Cahaya dari Samudera'.

Ketua panitia, Khalis Surry, mengatakan, pada pameran yang berlangsung mulai 25 hingga 26 Desember ini, PFI Aceh memamerkan 40 frame foto yang dijepret anggota PFI. Setiap anggota PFI Aceh menyumbang satu karya foto yang berkaitan dengan tema 'Cahaya dari Samudera'.

"Selain 40 frame foto, PFI Aceh juga memamerkan beberapa foto karya fotografer senior, Bedu Saini, yang berhasil merekam detik-detik terjadinya tsunami Aceh 2004 silam. Juga foto-foto rehab/rekon yang berhasil dijepret oleh Bang Bedu kala itu," kata Khalis kepada wartawan, Senin (25/12/2017).

Sementara itu, Ketua PFI Aceh Fendra Tryshanie mengatakan PFI Aceh punya alasan sendiri pada tahun ini memilih tema 'Cahaya dari Samudera'. Menurutnya, meski sudah meluluhlantakkan sebagian daratan Tanah Rencong, laut atau samudra tidak boleh dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan.

"Laut juga memberi keberkahan bagi kita, memberi rezeki, nikmat Allah SWT yang terus kita rasakan hingga saat ini," kata Fendra.

Pameran foto memperingati tsunami ini rutin digelar setiap tahun. Namun kali ini puluhan foto yang dipamerkan tahun ini bertema tentang laut.

"Foto-foto itu bukan lagi foto bencana, akan tetapi cerita dari laut yang terus memberi keberkahan dan pesona keindahannya," jelas Fendra.

"Sudah 13 tahun tsunami berlalu, sebaiknya kita tidak lagi larut dalam kesedihan, tapi mari kita menata Aceh yang lebih baik dan lebih hebat ke depan. Jangan lupa juga untuk terus mendoakan saudara-saudara kita yang telah berpulang dalam musibah 2004 silam, " ungkapnya. (asp/asp)