Ridwan Kamil: Saya Tak Obral Posisi Cawagub ke Parpol Pendukung

Pilgub Jabar 2018

Ridwan Kamil: Saya Tak Obral Posisi Cawagub ke Parpol Pendukung

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Jumat, 22 Des 2017 14:50 WIB
Bakal cagub Jabar Ridwan Kamil (Dikhy Sasra/detikcom)
Jakarta - Bakal calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih dipusingkan oleh soal sosok calon pendampingnya di Pilgub Jabar 2018. Isu santer beredar bahwa Ridwan Kamil menjanjikan posisi bakal calon wakil gubernur kepada setiap partai pengusungnya. Kamil menepis isu tersebut.


Tiga partai pengusung Kamil, yaitu PKB, PPP, dan NasDem, masih jauh dari kata sepakat terkait posisi bakal cawagub. Bahkan Golkar dan PPP sempat berebut klaim bahwa Kamil menjanjikan posisi cawagub untuk dua partai tersebut, yang berujung pada mundurnya Golkar dari koalisi.

"Saya tidak menjanjikan," ujar Kamil tegas menepis rumor tersebut. Ridwan Kamil menyampaikan klarifikasi itu saat diwawancarai detikcom di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan posisi tawar-menawar dirinya dengan partai-partai terkait pengusungannya di Pilgub Jawa Barat. Dijelaskan Emil, tidak ada kesepakatan apa pun soal posisi bakal cawagub.


"Yang terjadi adalah partai mengajukan calonnya. Jadi bukan saya nawar-nawarin ya. Yang ada, setiap berkomunikasi dengan partai, partainya bilang, 'Bisa nggak dengan kader saya?' Saya bilang silakan saja, tolong sosialisasikan, supaya... karena syarat menjadi pasangan kan punya kepemimpinan kemudian punya elektabilitas kan, kira-kira begitu, ya," tutur Emil.

Emil membantah keras dirinya dicap sebagai pemberi janji palsu kepada partai pengusungnya terkait posisi bakal cawagub. Emil pun meminta waktu dalam menentukan sosok pendampingnya yang akan menemaninya mengarungi kontestasi Pilgub Jawa Barat 2018.


"Jadi saya nggak ngobral-ngobral, saya tidak menawar-nawari. Yang ada adalah partai-partai yang mengusung memberi syarat-syarat masing-masing sama, yaitu ingin kadernya menjadi wakil gubernur. Saya pahami," jelas Emil.

"Tapi untuk mengambil keputusan kan tadi, harus dikomunikasikan karena nanti saya bilang A, nanti B-C marah. Bilang C, A-B marah, kan," tuturnya. (gbr/dkp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads