Tiga partai pengusung Kamil, yaitu PKB, PPP, dan NasDem, masih jauh dari kata sepakat terkait posisi bakal cawagub. Bahkan Golkar dan PPP sempat berebut klaim bahwa Kamil menjanjikan posisi cawagub untuk dua partai tersebut, yang berujung pada mundurnya Golkar dari koalisi.
"Saya tidak menjanjikan," ujar Kamil tegas menepis rumor tersebut. Ridwan Kamil menyampaikan klarifikasi itu saat diwawancarai detikcom di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang terjadi adalah partai mengajukan calonnya. Jadi bukan saya nawar-nawarin ya. Yang ada, setiap berkomunikasi dengan partai, partainya bilang, 'Bisa nggak dengan kader saya?' Saya bilang silakan saja, tolong sosialisasikan, supaya... karena syarat menjadi pasangan kan punya kepemimpinan kemudian punya elektabilitas kan, kira-kira begitu, ya," tutur Emil.
Emil membantah keras dirinya dicap sebagai pemberi janji palsu kepada partai pengusungnya terkait posisi bakal cawagub. Emil pun meminta waktu dalam menentukan sosok pendampingnya yang akan menemaninya mengarungi kontestasi Pilgub Jawa Barat 2018.
"Jadi saya nggak ngobral-ngobral, saya tidak menawar-nawari. Yang ada adalah partai-partai yang mengusung memberi syarat-syarat masing-masing sama, yaitu ingin kadernya menjadi wakil gubernur. Saya pahami," jelas Emil.
"Tapi untuk mengambil keputusan kan tadi, harus dikomunikasikan karena nanti saya bilang A, nanti B-C marah. Bilang C, A-B marah, kan," tuturnya. (gbr/dkp)











































