"Kami memantau sambil menjalankan tugas masing-masing," ucap Ketua KPK Agus Rahardjo saat diminta konfirmasi detikcom, Rabu (13/12/2017).
Pimpinan KPK lainnya, Laode M Syarif, memberi pernyataan serupa. "Iya, kami pantau dari kantor," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti biasa (koordinasi dilakukan). Sama saja dengan kasus-kasus lain. Yang beda kali ini, kami siapkan tim dokter RSCM dan IDI serta tim psikologi," ungkapnya.
Dalam sidang perdana ini juga sedang dibacakan dakwaan terhadap Setya Novanto. Sebelumnya sidang sempat diskors lantaran harus dicek kembali kesehatan Novanto oleh tim dokter. Novanto juga sempat tidak menjawab pertanyaan hakim, padahal sudah dinyatakan kondisinya baik oleh empat dokter yang memeriksa. Namun KPK, disebut Syarif, sudah mengantisipasi hal ini.
"Sudah sejak awal (kita menyiapkan untuk mengantisipasi dinamika sidang)," tutur Syarif.
Novanto didakwa mengintervensi proses penganggaran dan pengadaan barang dan jasa proyek tersebut. Novanto juga disebut menerima duit total USD 7,3 juta.
Duit itu berasal dari konsorsium yang memenangi proyek e-KTP itu. Uang dikirim ke Novanto melalui tangan orang lain, yaitu Made Oka Masagung dan keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo. (nif/rvk)











































