KN Gajah Laut 4808 itu berada di Denpasar sebelum mengemban misinya dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Kapal tersebut merupakan kapal komando dan pengendalian yang menjadi salah satu andalan Badan Keamanan Laut (Bakamla).
"Kapal ini adalah kapal komando dan pengendalian," kata Deputi Operasi dan Latihan Bakamla Laksamana I TNI Semi Djoni Putra, di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Selasa (24/10/2017),
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya, KN Gajah Laut melaksanakan operasi bersama dengan kapal patroli dari Australian Border Force dan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Laut Timor," ujar Semi.
![]() |
Selain KN Gajah Laut 4808, Bakamla juga menyiagakan Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) di Karangasem. Stasiun yang beranggotakan 7 orang ini memiliki kemampuan untuk mengawasi dan mendeteksi setiap kapal yang melintas di perairan Bali dan Lombok.
"Dengan menggunakan radar permukaan, automatic identification system dan long range camera. Pemantauan SPKKL ini dikirim langsung ke Puskodal dan Pusat Informasi Maritim (PIM) Bakamla di Jakarta secara real-time," ucap Semi.
KN Gajah Laut 4808 dan SPKKL Bakamla ini untuk membantu upaya evakuasi korban melalui jalur laut, mengkoordinir dan mengamankan jalur evakuasi laut bagi unsur laut lainnya. Unsur tersebut adalah TNI AL, KKP, Dishub Laut dan Polair.
"KN Gajah Laut 4808 ini tergabung dalam Satgas Laut di bawah kendali operasi Komandan Lanal Denpasar dengan titik tunggu di Dermaga Lembar, Lombok, NTT," ungkap Semi. (vid/asp)












































