Saat dimintai konfirmasi mengenai hal itu, Anies menjelaskan maksud foto tersebut adalah gubernur terpilih. Menurutnya, dalam bahasa Inggris, jabatan governor akan diikuti dengan tulisan elect.
"Semuanya kalau bahasa Inggris, namanya governor elect," kata Anies setelah memberi sambutan dalam seminar peran perguruan tinggi dalam penguatan pemikiran Islam moderat di Universitas Al Azhar, Jl Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kunjungannya tersebut, Anies melihat terobosan-terobosan yang ada di negara lain. Menurutnya, masalah yang dihadapi Jakarta dan Seoul berbeda.
"Kita punya masalahnya beda dengan Seoul. Kemarin kita lihat terobosannya, pendekatan-pendekatannya seperti apa, sebagian ada yang relevan dengan kita. Tapi nanti saya akan presentasikan tentang itu supaya tidak copy-paste, tidak sepintas-sepintas," ucap Anies.
Sebelumnya, Anies mengunggah foto di akun Instagram-nya @aniesbaswedan. Terlihat ia meng-upload empat foto yang memperlihatkan sedang berkunjung di Transport Operation and Information System (TOPIS) di Seoul.
Pada foto pertama, Anies seperti sedang memencet sistem TOPIS, selanjutnya di foto kedua Anies sedang difoto sambil melihat sebuah layar, di foto ketiga, Anies sedang bersama otoritas TOPIS. Foto terakhir, Anies berfoto bersama otoritas TOPIS yang berlatar belakang selamat datang di Seoul, The Governor of Jakarta Anies Baswedan.
Di foto tersebut, dalam caption-nya, Anies menulis sebagai berikut. "Melihat ruang kendali Transport Operation and Information System (TOPIS) di Seoul. Ruang kendalinya sangat canggih, namun bukan itu kekuatan utama transportasi publik di Seoul, melainkan integrasi berbagai moda transportasi publiknya. Selain subway, Seoul juga memiliki empat macam bus umum yang dibedakan dengan warga merah, biru, hijau dan kuning. Keempat jenis bus ini berfungsi layaknya pembuluh darah dengan jalur utama dan jalur-jalur yang lebih kecil berfungsi sebagai feeder bagi jalur yang lebih besar. Integrasi ini memastikan tidak ada jalur yang tumpang tindih, sia-sia dan tidak ada daerah yang tidak melayani oleh transportasi publik." (yld/imk)











































