Tim Medis Digeser dari Klinik ke Masjid Nabawi Atasi Jemaah Bingung

Laporan dari Madinah

Tim Medis Digeser dari Klinik ke Masjid Nabawi Atasi Jemaah Bingung

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Sabtu, 05 Agu 2017 19:10 WIB
Personel medis (bertas cokelat) mendata jemaah bingung yang ditampung pos Perlindungan Jemaah di Masjid Nabawi (Foto: Triono Wahyu/detikcom)
Madinah - Banyak jemaah bingung di Masjid Nabawi, Madinah. Sebagian mengalami gangguan kesehatan. Tim medis yang bertugas di klinik dan hotel atau pemondokan digeser ke masjid. Harapannya, jemaah yang sakit dapat mendapatkan pertolongan lebih awal.

Bagi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Masjid Nabawi dikenal dengan sebutan Sektor Khusus (Seksus). Kawasan ini merupakan wilayah tugas Perlindungan Jemaah (Linjam) Daerah Kerja (Daker) Madinah. Ada 4 pos Linjam di situ. Jemaah yang bingung biasanya ditampung di pos itu, kemudian didata dan dipulangkan ke hotel atau pemondokannya.

Dalam perkembangannya, tak hanya jemaah bingung yang dibawa ke pos Seksus, melainkan jemaah sakit. Bahkan dalam kasus tertentu, ada jemaah yang meninggal karena terjatuh dan mengalami serangan jantung di kompleks masjid. Sekadar diketahui, sejauh ini 3 dari 9 jemaah Indonesia meninggal di kompleks Masjid Nabawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim TPP dan TGC yang bertugas di lingkungan Masjid Nabawi agar memberi perhatian kepada jemaah mengalami dimensia (gangguan ingatan atau lupa)," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Eka Jusuf Singka, dalam keterangannya, Sabtu (5/8/2017).
Jemaah Indonesia diantar askar atau polisi Arab Saudi yang bertugas di Masjid NabawiJemaah Indonesia diantar askar atau polisi Arab Saudi yang bertugas di Masjid Nabawi Foto: Triono Wahyu S/detikcom

TPP adalah kependekan dari Tim Promotif dan Preventif, sedangkan TGC merupakan Tim Gerak Cepat. Kedua tim ini diminta bersinergi dengan Linjam Sektor Khusus.

Sementara Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Etik Retno Wiyati, mengatakan TPP dan TGC mulai diterjunkan sejak Jumat (4/8) kemarin. "TPP dan TGC diperlukan untuk memberikan pertolongan pertama. TGC akan melakukan penanganan medis dan selanjutnya menilai apakah jemaah dikembalikan ke kloter (kelompok terbang) atau dibawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau rumah sakit," jelas Etik.

"Jika diperlukan, TGC akan menggerakkan ambulans terdekat untuk menjemput jemaah dan merujuk sesuai kondisi medisnya," tambahnya.

Jumlah jemaah haji Indonesia di Madinah terus bertambah. Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi (Siskohat) hari ini, lebih dari 53 ribu jemaah sudah berada di Kota Nabi. Suasana ibadah di Masjid Nabawi semakin padat. Jumlah jemaah yang lupa jalan pulang atau dimensia juga bertambah. (try/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads