Kelompok terbang (kloter) pertama yang tiba di Madinah berasal dari Embarkasi Medan dan berjumlah 389 orang. Seharusnya, berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), kloter pertama berjumlah 393 jemaah. Namun karena 2 di antaranya sakit dan 2 lainnya menunggu keluarga yang sakit, keberangkatannya ditunda. Mereka akan diberangkatkan di kloter yang seat-nya tersedia.
Soal dua jemaah yang sakit usai mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Kepala Subseksi (Kasubsi) Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Ika Nurfarida Sholeh, mengatakan satu jemaah dibawa ke KKHI, satu lainnya dilarikan ke Mosat Hospital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ika meminta jemaah menjaga diri selama di Madinah, terutama terkait cuaca. Suhu di Madinah cukup ekstrem, berada di kisaran 40-49 celcius. Jemaah diminta rajin minum air putih, memakai masker basah, menyemprot wajah dengan air, dan menyiapkan payung atau alat pendukung lain.
"Yang paling ringan kulit kering dan bibir pecah-pecah. Yang paling berat heatstroke yang dapat berakibat pada penurunan kesadaran hingga kematian," urainya.
Selain itu, jemaah diimbau menghindari aktivitas fisik berlebihan di luar ruangan. "Jangan sampai terpapar matahari terlalu lama," tutupnya.
Hari ini, ada 11 kloter yang dijadwalkan tiba di Madinah. Total jemaah berjumlah 4.524 orang. Gelombang berikutnya tiba dalam beberapa hari ke depan. (try/nkn)











































