"Saya bilang jangan terpecah belah, merajut kembali kebinekaan yang sudah dicanangkan sejak dulu, negara kita Pancasila dan kebinekaan, jadikan keberagaman itu menjadi kekuatan untuk membangun negeri," ujar Tri, dalam perbincangan, Jumat (19/5/2017).
Menurut Tri, tidak elok kalau setiap anak bangsa Indonesia hari ini justru terpecah belah. Hal itu serasa mencederai spirit persatuan yang telah disuarakan lewat Harkitnas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri juga menyebutkan tantangan Indonesia saat ini adalah memberantas kemiskinan dan kebodohan. Negara harus hadir untuk menyelesaikan permasalahan itu.
"Tantangan sekarang kebodohan, kemiskinan yang harus diberantas, masih banyak kan kebodohan dan kemiskinan, itu yang harus diangkat. Pendidikan, kemiskinan, kebodohan, termasuk itu yang harus ditingkatkan," ucapnya.
Selain itu, dia berharap masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di Jakarta, dapat memenuhi segala kebutuhannya. Tak hanya soal kekayaan materi, tapi juga soal religiositas pribadinya.
"Harapannya orang Jakarta, otaknya penuh, perutnya kenyang, dompetnya tebal, itu aja. Otaknya penuh, penuh budaya, pintar, beragama gitu loh, toleran, kemudian juga religius, perutnya kenyang, boleh makan apa saja, kan sehat gitu loh. Dompetnya tebal, itu cita-cita kita orang Jakarta," katanya. (knv/idh)











































