"Saya sampaikan terima kasih pada seluruh guru-guru Beksi yang nantinya akan bergotong royong untuk mengamankan Jakarta. Agar pada tanggal 19 April nanti bisa sejuk, aman dan damai," kata Djarot GOR Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (14/4/2017).
"Dan seluruh warga Jakarta bebas menentukan pilihan tanpa ada rasa takut dan intimidasi dari pihak manapun," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya juga merasa bersyukur karena kurang dari seminggu jelang pencoblosan dukungan pada pasangan Ahok-Djarot semakin banyak. Hal tersebut, kata Djarot, membuktikan bahwa masyarakat Jakarta makin cerdas dan pintar untuk memilih tergantung hati nurani.
Foto: Bisma Alief/detikcom |
"Lima hari jelang pencoblosan dukungan pada pasangan Basuki-Djarot semakin banyak. Artinya masyarakat enggak bisa lagi dibohongi. Masyarakat sudah cerdas dan pintar untuk memilih tergantung hati nurani," kata Djarot.
Soal masih adanya aksi saat dirinya usai salat Jumat di sebuah masjid di Tebet, Jakarta Selatan, Djarot meminta para pendukungnya untuk tetap sabar. Dia pun menyayangkan kata-kata provokatif yang keluar dari pengurus masjid setempat. Mantan Wali Kota Blitar itu mengimnbau agar para pendukungnya tetap menjaga situasi dan hati yang sabar.
"Doakan saja yang baik, supaya mereka mendapat hidayah dan dosanya diampuni. Sing waras ngalah dulu. Biarin saja nggak apa-apa," tutur Djarot.
Sementara, Ketua jawara Beksi DKI Jakarta, Reno, dalam deklarasinya mengatakan bahwa pihaknya punya tanggung jawab untuk menjaga demokrasi yang ada di Indonesia. Dia pun menghargai pilihan yang menjadi hak tiap individu dalam Pilgub DKI.
"Tanpa mengurangi rasa hormat, kami para guru Beksi mendukung penuh Djarot Saiful Hidayat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta," ujar Reno di lokasi yang sama. (bis/jor)












































Foto: Bisma Alief/detikcom