Cerita Sandiaga soal Vera, Ratu Lebah Beromset Rp 30 Juta Per Bulan

Cerita Sandiaga soal Vera, Ratu Lebah Beromset Rp 30 Juta Per Bulan

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Jumat, 14 Apr 2017 16:29 WIB
Cerita Sandiaga soal Vera, Ratu Lebah Beromset Rp 30 Juta Per Bulan
Foto: Muhammad Ridho/detikcom
Jakarta - Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno hari ini mengisi pelatihan program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) di Bintaro, Jakarta Selatan. Kepada peserta yang mayoritas anak muda, Sandiaga mendapat inspirasi dari seorang pengusaha madu dengan omset Rp 30 juta per bulan.

Pengusaha muda tersebut bernama Vera, yang memiliki usaha madu dengan nama Ratu Lebah. Setelah mengikuti program OK OCE, Vera mampu meraup untung hingga Rp 30 juta per bulan.

"Kita harapkan rekan-rekan ini (peserta OK OCE) bisa ikut sukses dari Mbak Vera tadi. Yang walaupun masih jomblo, tapi usahanya Ratu Lebah, madu yang sehat itu bisa naik dari di bawah Rp 5 juta omset per hari ini, melalui program OK OCE sudah mendekati Rp 30 juta per bulan setelah mengikuti pelatihannya (OK OCE)," ujar Sandiaga di Jalan Kenanga No 50 A, Kelurahan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2017).
Cerita Sandiaga Soal Vera, Ratu Lebah Beromset Rp 30 Juta PerbulanFoto: Noval Dhwinuari Antony/detikcom

Sandiaga berharap generasi muda yang hadir dalam pelatihan OK OCE tersebut juga dapat mengikuti jejak Vera. Selain memberi modal, OK OCE memberi kiat-kiat berbisnis hingga jaringan untuk mengembangkan bisnis yang digeluti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kisah-kisah seperti itu yang kita inginkan lebih banyak untuk anak-anak muda pelaku ekonomi baru, dan ibu-ibu pengusaha perempuan yang sekarang banyak di Jakarta, tapi belum bergabung dengan program OK OCE," ujar Sandiaga.

Sandiaga menuturkan kebanyakan pemuda yang akan memulai usaha ragu akan modal yang dicarinya. Sandiaga memandang perlu memberikan pelatihan sebelum memberi permodalan.

"Kita melihat ada semangat dari para pemuda-pemuda untuk ikut program OK OCE. Dan di sini permasalahan klasiknya itu adalah pemudanya belum memulai usaha karena takut masalah permodalan. Dan kami menghadirkan pelatihan dulu," tutur Sandiaga.

Jika diberi permodalan namun belum diberi pelatihan dan jaringan usaha, potensi kegagalan sangat tinggi. Untuk itu, penting untuk memberi pelatihan dan jaringan usaha sebelum memulai usaha.

"Karena diberi modal tapi belum ada pelatihanya belum ada jejaringnya, kemungkinan kegagalan dalam berbisnisnya itu sangat tinggi. Jadi kita bilang harus ikut dulu pelatihannya hingga tuntas, membangun jejaringnya, punya mentornya, baru kita sandingkan dengan penyedia modal," kata Sandiaga. (nvl/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads