Ketum Golkar Setya Novanto hadir dalam acara ramah tamah ulang tahun Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono. Dalam sambutannya, Novanto mengatakan bahwa dirinya tidak mungkin bisa menjadi Ketum Golkar bila tidak ada Agung.
Hal tersebut tidak lain merujuk pada dualisme yang sempat terjadi di kubu Golkar antara Golkar kepengurusan Agung Laksono dan Golkar kepengurusan Aburizal Bakrie (Ical). Novanto menyebut bila tidak ada dualisme, tidak mungkin dia bisa menjadi Ketum Golkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novanto dan Ahok di Ultah Agung Laksono / Foto: Bisma Alief/detikcom |
Dalam kesempatan itu, Novanto secara khusus memberikan apresiasi pada Agung. Menurutnya, Agung adalah sosok yang memiliki pengalaman yang lengkap. Karena Agung sudah pernah menjadi Ketua HIPMI, Menko Kersa dan anggota DPR RI.
"Agung ini sudah punya pengalaman luar biasa. Jadi Ketum HIPMI, bahkan jadi Menko Kesra dan DPR. Agung adalah pejuang. Baik partai, organisasi dan pejuang untuk masyarakat bangsa n negara," ujar Novanto.
"Harus kita contoh dan teladani apa yang sudah dilakukan (Agung). Sangat sabar, taat dan ulet. Saya belajar banyak dari Pak Agung," imbuhnya.
Selain Novanto, beberapa tokoh yang juga hadir dalam acara ulang tahun Agung Laksono ke-68 adalah cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Ketum PPP Djan Fariz. Dalam kesempatan tersebut, Novanto dan Ahok sempat diberikan potongan tumpeng dari Agung.
(bis/imk)












































Novanto dan Ahok di Ultah Agung Laksono / Foto: Bisma Alief/detikcom